BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1.
Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia sebagai salah satu syarat pembelajaran yang diajarkan.
2.
Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang
Kimia, khususnya tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
3.
Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.
B.
Landasan Teori
1. Pengertian
Larutan adalah suatu campuran homogeny
antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel dari komponen-komponen
penyusunnya tersebut secara merata. Komponen-komponen larutan adalah pelarut
atau (Biasanya dengan jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (Biasanya dengan
jumlah sedikit). Dikegiatan ini, jenis pelarut yang akan dibahas adalah air.
Air berbagai alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan
digunakan. Hal ii antara lain karena ketersediaan air yang melimpah dialam.
Disamping itu, sifat air yang mampu melarutkan berbagai macam zat, menyebabkan
reaksi kimia sebagian besar berlangsung dalam pelarut air dapat membentuk
larutan.
Tetapi tidak hany semua larutan berwujud cair saja, misalnya
udara yang merupakan campuran dari berbagai macam gas. Ada juga campuran berupa
padatan, misalnya emas 23 karat yang merupakan campuran logam emas dan tembaga.
2. Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Larutan dapat
digolongkan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya
hantar listriknya.
Larutan elektrolit adalah larutan
yang dapat mengahantarkan arus listrik, sedangkan larutan Nonelektrolit tidak dapat
mengantarkan arus listrik. Apakah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik?
Berdasarkan
percobaan dilakukan oleh svante agust Arrhenius (1884),seorang ahli kimia
berkebangsaan swedia, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan pada suatu
larutan akan terjadi proses ionisasi (penguraian) yang menghasilkan ion-ion.
Terjadi pada zat padat ionik yang dilelahkan. Ikatan ion
terputus pada saat pelelehan dan terurai menjadi ion-ion. Misalnya, senyawa
NaCl(l), KCl(l),dan CaO(l) dapat
menghantarkan arus listrik, tetapi NaCl(s), KCl(s), dan CaO(s) tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Peristiwa penguraian suatu larutan atau lelehan menjadi ion-ion yang
bergerak bebas inilah yang memungkinkan suatu larutan dapat menghantarkan
listrik.
Contoh beberapa reaksi ionisasi dari larutan-larutan
elektrolit adalah sebagai berikut :
NaCl(aq)
Na+(aq) + Cl-(aq)
HCl(aq)
H+(aq) + Cl-(aq)
NH4OH(aq) NH4+(aq)
+ HO-(aq)
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq)
+ H+(aq)
Sebaliknya,
larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena dalam
larutannya tidak menghantarkan ion-ion. Jadi, dengan kata lain, larutan
elektrolit adalah larutan yang didalamnya mengandung ion-ion, sedangkan larutan
nonelektrolit tidak mengandung ion-ion.
3.
Jenis
larutan elektrolit berdasarkan daya hantar listrik
Pada
pengujian daya hantar listrik suatu larutan terlihat beberapa hal, diantaranya
lampu menyala terang dan ada gelombang gas, lampu menyala redup atau tidak
menyala tetapi ada gelembung gas, serta
lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas. Bagaimana mekanisme ini terjadi?
Perhatikan mekanisme hantaran listrik pada hantaran listrik pada larutan HCl
berikut?
Larutan
HCl di dalam air teruarai menjadi kation (H+) anion (Cl).terjadinya
hantaran listrik pada larutan HCldisebabkan ion-ion H+ menangkap
electron pada katode dengan membebaskan gas hydrogen, sedangkan ion-ion Cl-
melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin.
Larutan
garam yang kadar garam terlarutnya lebih banyak menghasilkan nyala lampu yang
lebih kuat (terang) jika di bandingkan dengan larutan yang kadar garam
terlarutnya sedikit. Hal ini menunjukan bahwa daya hantar listrik pada suatu
larutan sanagat bergantung pada jumlah ion yang terlarut, makin baik larutan
elektrolit tersebut.
Berdasarkan
daya hantar listriknya,larutan elektrolit terbagi atas dua jenis, yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat
b. Larutan elektrolit lemah
Larutan
elektrolit kuat adalah zat elektrolit zat elektrolit yang teruarai
sempurna dalam air menghasilkan ion-ionnya. Larutan elektrolit kuat mempunyai
derajat ionisasi (a) = 1. Derajat ionisasi adalah banyaknya
mol zat yang terurai dibagi dengan mol zat mula-mula, atau dirumuskan dengan
persamaan matematis.
Larutan
elektrolit lemah
adalah zat elektrolit yang terurai sebagaian dalam air menghasilkan ion-ionnya.
Derajat ionisasi larutan elektrolit lemah berkisar antara 0 dan 1 (0 < a
< 1).
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan perhitungan
mengenai kedua jenis larutan tersebut. Misalnya, larutan NaCl dengan derajat
ionisasi (a) = 1 dan larutan cuka (CH4COOH) dengan derajat ionisasi
(a) = 0,01, dengan jumlah mol kedua zat tersebut sama, yaitu 2 mol.
1) NaCl(aq)
Jumlah mol ion yang terbentuk = 4
mol.
2) CH3COOH
Jumlah mol ion yang terbentuk = 0,04
mol
Ternyata,
larutan NaCl menghasilkan ion yang lebih banyak dari pada larutan cuka. Oleh
karena itu, NaCl disebut elektrolit kuat, sedangkan cuka disebut elektrolit
lemah. Contoh lain larutan elektrolit kuat adalah larutan HCl, larutan soda api
(H2SO4). Larutan elektrolit lemah contohnya larutan H2S
dan larutan amonia (NH3).
4.
Jenis larutan elektrolit berdasarkan ikatannya
Jika ditinjau dari ikatan kimianya, larutan
elektrolit digolongkan atas dua macam,
yaitu :
a) Senyawa ion
b) Senyawa kovalen polar
Senyawa
ion merupakan senyawa yang terbentuk dari atom-atom dengan ikatan ion.
Senyawa ion yang berwujud padat ion-ionya tidak dapat bergerak bebas seperti
dalam larutan, tetapi dalam wujud lelehannya dapat bergerak bebas. Oleh karena
itu senyawa ion yang berwujud padat tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh
senyawa ion adalah NaCl, MgCl2, Na2O, Al2S3,
dan lain-lain.
Senyawa
kovalen polar merupakan senyawa yang terbentuk dari atom-atom yang
berkaitan kovalen dan memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar. Senyawa
kovalen polar dalam bentuk murninya merupakan penghantar listrik yang buruk,
tetapi jika dilarutkan dalam air menjadi penghantar listrik yang baik. Contoh
larutan senyawa kovalen polar adalah sebagai berikut:
a) Larutan elektrolit kuat, contohnya
HCl, HNO3, dan H2SO4.
b) Larutan elektrolit lemah, contohnya
CH4COOH dan NH4OH.
BAB II
PROSES
a. Alat
dan Bahan
Ø gelas kimia 8 buah
Ø Alat penguji elektrolit 1 buah
Ø Kertas tissue 1 buah
Ø Air suling 100 ml
Ø Air sumur 100 ml
Ø H2O 100
ml
Ø Larutan NaOH 100 ml
Ø Larutan NaCI 100 ml
Ø Etanol 75% 100 ml
Ø Asam cuka (CH3COOH) 100 ml
Ø Asam sulfat (H2SO4) 100 ml
b.
Cara Kerja
v Susunlah
alat penguji elektrolit seperti gambar dibawah ini. Sehingga dapat bekerja
dengan baik !
v Sediakan
10 gelas kimia 100 mL yang bersih dan beri label nama bahan yang akan diuji !
v Masukan
bahan yang akan diuji kedalam gelas kimia sesuai dengan label namanya
masing-masing !
v Uji
dayahantar air suling dengan mencelupkan kedua electrode. Amati dan cacat yang
terjadi pada lampu dan kedua electrode !
v Bersihkan
electrode dengan menyemprotkan air dan keringkan dengan tissue/kain !
v Lakukan
dengan cara yang sama untuk larutan-larutan yang lain !
c.
Hasil Praktikum
No
|
Bahan
yang di uji
|
Lampu
menyala / tidak
|
Pengamatam
lain
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8.
|
H2O
Air suling
Air sumur
CH3COOH
NaOH
C2H5OH
CaCL
H2SO4
|
Tidak menyala
Tidak menyala
Tidak menyala
Menyala
Menyala
Tidak Menyala
Menyala
Menyala
|
Tidak terjadi reaksi.
Tidak terjadi reaksi.
Tidak terjadi reaksi.
Pada salah satu ujung elektrolit timbul
gelembung-gelembung kecil.
Pada elektrode terjadi gelembung dan lama kelamaan
lampu padam.
Tidak terjadi reaksi.
Pada elektrode terjadi gelembung dan lama kelamaan
lampu padam.
Pada elektrode terjadi gelembung dan lama kelamaan
lampu padam.
|
d. Analisis
Dari beberapa partikum yang saya
lakukan di laboratorium saya dapat menganaliis bahwa yang saya amati adalah
terdapat sekumpulan yang tidak dapat menyala antara lain : H2O, air suling, air
sumur, CH3COOH dan C2H5OH , karena tidak
menghantarkan listrik terdapat larutan sedangkan yang menyala antara lain : NaOH, CaCL,dan H2SO4
, karena dapat menghantarkan listrik terhadap larutan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a)
Tidak semua
larutan menghantarkan arus listrik.
b)
Larutan tidak
dapat dipisahkan menurut komponennya masing-masing.
c)
Larutan
tergolong dalam 3 jenis yaitu :
Ø Elektrolit kuat
Ø Elektrolit lemah
Ø Nonelektrolit
d)
Timbul gelembung-gelembung pada ujung elektrolit.
B.
Saran
Saran
yang dapat penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat mengetahui betapa
pentingnya percobaan elektrolit dan nonelektrolit untuk menjadi pengganti
alternative energy listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar