BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pada
Perang Dunia II, duet Amerika Serikat dan Uni Sovyet menunjukkan posisi
dominasinya. Tetapi kemudian keduanya saling bersaing berebut supremasi
adidayanya dalam Perang Dingin antara Blok Komunis dan Kapitalis-Demokrasi.
Sejak Presiden AS Truman sampai George Bush penyebaran komunis ditentang dengan
aksi pembendungan dan penangkalan. Setelah berkali-kali terlibat konflik,
langkah-langkah détente terus direalisasikan, walau ketegangan itu masih ada.
Akhirnya kekalahan berada di pihak Uni Sovyet. Keadaan ekonominya terkuras dan
ideologinya tak dapat menjawab kenyataan zaman. Gorbachev (1985-1991) ingin
memperbaiki kerusakan Uni Sovyet melalui Glasnost dan Perestroikanya. Ternyata
programnya itu hanya menjadi dadakan runtuhnya komunis Uni Sovyet dan menandai
berakhirnya Perang Dingin selama 40 tahun.
B. TUJUAN
Tujuan
dibuatnya makalah ini diantaranya untuk :
1.
Mengetahui runtuhnya komnunisme di uni soviet
2.
Mengetahui berakhirnya perang dingin setelah
runtuhnya uni soviet
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KOMUNISME DALAM PRATEKNYA DI UNI
SOVYET
Setelah
berhasil memimpin revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu negara yang
menerapkan prinsip-prinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia mengeluarkan
Undang-Undang Dasar baru Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan tahapan awal
komunis. Berdasarkan Undang-Undang Dasar itu Lenin mulai memusnahkan
golongan-golongan yang dianggap penindas. Mereka terdiri dari tuan-tuan tanah,
pejabat negara, penguasa dan polisi Tsar. Selama dalam tahapan awal ini maka
kekuasaan dapat dipusatkan pada pemerintahan pusat.
Dalam
menerapkan prinsip-prinsip komunis pada tahap awal ini, pertanian dijalankan
secara kolektif yang dikerjakan bersama-sama, milik, bersama, biaya bersama dan
hasilnya dibagi menurut berat ringannya tugas masing-masing.
Tanah
milik negara dan perseorangan tidak diperbolehkan dimiliki secara perorangan.
Adapun seluruh hasil yang diperoleh para pekerjja dari tanah negara
diperuntukkan untuk umum. Caranya hasil produksi itu semuanya diserahkan kepada
negara dan nanti negara yang membagi dengan adil.
Industri
dan pabrik-pabrik itu milik negara dan hasil barang pabril itu digunakan untuk
umum oleh sebab itu hasil produksi semuanya diserahkan kepada negara dan negara
yang membagi dengan adil. Namun demikian ekonomi dan pertanian komunis belum
dapat terlaksana dengan baik. Kaum bulak enggan menyerahkan hasil bumi untuk
negara. Petani juga tidak mau menanam yang lebih dari yang dibutuhkan. Tetapi
kebijakan perekonomian baru atau New Economic Policy (NEP) selama tujuh tahun
berjalan baik hasil bumi boleh dijual bebas tetapi disamping itu diadakan
pertanian kolektif dan pertanian negara untuk menyaingi pertanian bebas
dari kaum kulak. Dengan demikian kaum kulak makin terdesak dan makin banyak
kaum tani yang bergabung dalam pertanian kolektif.
Setelah
Lenin wafat tahun 1924 terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di
elit Politbiro Sentral Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan
Kamenev. Akhirnya Stalin yang memenangkan perebutan itu selama Stalin
menjalankan kekuasaannya, ia bertindak diktator dengan melakukan pembersihan
terhadap semua lawan-lawan politik dan penentang gagasannya. Pada tahun 1924
Stalin punya gagasan tentang “sosialisme dalam satu negara”.
B.
RUNTUHNYA
KOMUNISME DAN UNI SOVIET
Akibat
berbagai perang yang terjadi di dunia ini, dari perang dunia I hingga perang
dunia II, dari perang agama hingga perang saudara, banyak negara besar yang
mendapatkan aksi disintegrasi. Salah satunya adalah Uni Soviet. Runtuhnya Uni
Soviet dilatarbelakangi oleh krisis (politik, ekonomi, sosial), juga konflik
etnis. Krisis politik di Uni Soviet, disebabkan oleh Leninisme, suatu sistem
yang mengacu pada tokoh penting Soviet yaitu Lenin. Krisis di Uni Soviet
terjadi karena keborosan ekonomi, keterbelakangan teknologi dan sistem
hegemoninya yang mulai tertinggal dari negara-negara penganut sosialis-komunis.
Krisis sosial budaya di Uni Soviet terjadi karena adanya
pembagian kelas dalam kehidupan masyarakat Uni Soviet, rendahnya kualitas
kehidupan masyarakat Uni Soviet, serta tidak diperbolehkan berkembangnya
kreativitas masyarakat oleh pemerintah Uni Soviet.
Secara khusus, sistem yang diberi nama Glasnost dan
Perestroika yang dicanangkan oleh presiden Gorbachev merupakan pemicu bagi
meledaknya revolusi sosial di negara-negara Eropa Timur. Glasnost dan
Perestroika membuat dunia komunis meragukan sistem sosial-komunis mereka untuk
dapat tetap menjawab tantangan zaman. Konflik etnis di Uni Soviet tumbuh dari
kesadaran akan eksistensi kelompoknya.
Gorbachev terlambat dalam menyadari pentingnya permasalahan
etnis, sehingga sudah telanjur banyak terjadi kerusuhan, demonstrasi dan protes
dari etnis-etnis di beberapa tempat di Uni Soviet yang terjadi secara
berturut-turut, namun sporadis. Runtuhnya Uni Soviet terjadi setelah satu
persatu republik-republik di Uni Soviet melepaskan diri dari USSR.
Banyak cara telah dilakukan Gorbachev untuk mencegah
disintegrasi Uni Soviet, namun gagal. Pemerintah Uni Soviet berakhir ditandai
dengan pengunduran diri Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev pada tanggal 25
Desember 1991 dan pembentukan CIS oleh pemimpin Rusia, Boris Yeltsin. Runtuhnya
Uni Soviet yang menandai matinya komunisme dan berakhirnya Perang Dingin,
membawa konsekuensi yang sangat nyata bagi perpolitikan dunia.
Runtuhnya sosialisme-komunisme menyebabkan sistam yang
lainnya, yaitu liberalisme-kapitalisme menjadi satu-satunya ideologi yang
berjaya bahkan hingga saat ini. Ada pula pemikir-pemikir lainnya yang mempunyai
prediksi berbeda tentang konsep perpolitikan pasca Perang Dingin dan
mengemukakan alternatif dari segala kelemahan sistem liberal agar tetap
bertahan dan tidak termakan zaman.
Itulah alasan mengapa negara Uni Soviet
kini sudah tiada dan berganti nama menjadi Rusia. Sejarah negara Rusia diawali
dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa
Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut
Baltik serta pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana.
Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota
Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan
Konstantinopel. Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus
dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev
Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu
Genghis Khan.
Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan
oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian
daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan
Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan
dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik tahta yang diawali
dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613).
Dinasti Romanov berkuasa selama 304
tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir. Pada
bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan
Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut
digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin.
Pada periode selanjutnya, pemerintahan
dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin (1922) yang mewujudkan Uni Soviet
(Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya negara-negara di sekitar Rusia.
Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden
Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya bendera tiga warna Rusia
di Kremlin.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
-
Gorbachev (1985-1991) ingin memperbaiki
kerusakan Uni Sovyet melalui Glasnost dan Perestroikanya.
-
Setelah
berhasil memimpin revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu negara yang
menerapkan prinsip-prinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia mengeluarkan
Undang-Undang Dasar baru Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan tahapan awal
komunis
-
Setelah
Lenin wafat tahun 1924 terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di
elit Politbiro Sentral Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan
Kamenev. Akhirnya Stalin yang memenangkan perebutan itu selama Stalin
menjalankan kekuasaannya, ia bertindak diktator dengan melakukan pembersihan
terhadap semua lawan-lawan politik dan penentang gagasannya.
-
Akibat
berbagai perang yang terjadi di dunia ini, dari perang dunia I hingga perang
dunia II, dari perang agama hingga perang saudara, banyak negara besar yang
mendapatkan aksi disintegrasi. Salah satunya adalah Uni Soviet. Runtuhnya Uni
Soviet dilatarbelakangi oleh krisis (politik, ekonomi, sosial), juga konflik
etnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar