BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
masalah sosial muncul akibat terjadinua perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial
dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus
seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat,
dan lain sebagainya.
B.
Rumusan
Masalah
Seperti yang
telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil keputusan masalah
sebagai berikut :
1.
Apa itu masalah sosial
2.
jenis-jenis masalah sosial
3.
masalah soaial dan cara mengatasinya
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul ”Masalah sosial yang terjadi
di Indonesia” adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui apa pengertian masalah sosial
2.
Mengetahui jenis-jenis masalah sosial
3.
Mengetahui cara mengatasi masalah sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Masalah Dan Masalah Sosial
Masalah adalah sesuatu hal atau kejadian yang membuat langkah kita
terhenti atau tersendakuntuk beberapa waktu dan harus menyelesaikan hal
tersebut sebelum mampu untuk kita meruskan apa yang tadinya tersendak!. Banyak
orang masih bingung dengan masalah itu sendiri, sehingga membuatnya selalu
merasakan masalah, padahal mungkin itu bukan suatu masalah.
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan
atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi
bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan
sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
B.
Jenis-Jenis
Masalah Sosial
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor, yakni antara
lain:
1.
Faktor Ekonomi: kemiskinan, pengangguran, dan
lain-lain.
2.
Faktor Budaya: perceraian, kenakalan remaja, dan
lain-lain.
3.
Faktor Biologis: penyakit menular, keracunan
makanan, dan sebagainya.
4.
Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran
sesat, dan sebagainya.
Masalah sosial merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah
sosial merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak
semestinya. Masalah sosial dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di
perkotaan. Keadaan masyarakat di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada
umumnya masyarakat pedesaan masih memegang erat nilai-nilai kerukunan,
kebersamaan dan kepedulian. Sehingga tidak heran sering kita jumpai adanya
kerja bakti, saling memberi dan menolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup
dalam suasana egois, individu (sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang
rukun. Kehidupan semacam ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di
wilayah tersebut. Saat ini di negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan
sosial, antara lain sebagai berikut:
1.
Kebodohan
(Pendidikan)
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita
juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak
memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah.
Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah
bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa
membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya
pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu
mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah
dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa
sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang
tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa
sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat
terbatas.
2.
Pengangguran
Pengangguran adalah situasi atau disebut masalah sosial dan masyarakat
dimana usia produktif yang tidak mampunyai profesi dan penghasilan.
Pengangguran dapat juga diartikan sebagai masalah social dan masyarakat , karna
sulitnya bekerja dengan upah yang layak. Pengangguran tersebut berlaku jika
orang yang boleh bekerja dan mau bekerja tapi tidak mendapat pekerjaan, maka
orang itu dapat disebut pengangguran. Pengangguran adalah masalah yang serius,
karna mencakup masalah social atau masalah personal karna adanya rasa kecewa
atau perasaan ditolak oleh sebuah perusahaan atau pabrik. Para pengangguran
juga dapat menjadi tolak ukur suatu Negara untuk mendapat informasi sampai
dimana kecakapan penggunaan sumberdaya manusianya. Banyak pendapat pengangguran
adalah sisi negative dari sebuah usaha seseorang dalam mengembangkan potensi
kerja dirinya ntuk mendapatkan sebuah pekerjaan itu sendiri .
*(menurut pakar ekonomi “Keynes”< Negara yang mempunyai kadar
pengangguran 4% atau kurang berarti menunjukan Negara tersebut telah mencapai
guna tenaga penuh)
Pengangguran di Indonesia kini mencapai angka 8,12 juta orang per
februari 2011(DetikFinance), jadi pengangguran di Indonesia ini sudah sangat
serius dan menghawatirkan, karna masalah pengangguran ini akan merebak jika
tidak mendapat penanganan dari pemerintah secara umum , banyak dari usia
produktif di Indonesia yang boleh bekerja namun belum mandapat pekerjaan yang
tetap. Ketidak adanya lapangan dan lahan kerja menjadi faktor utama . dan
ketidak profesionalan para pekerja yang siap kerja juga sering menjadi sorotan
karna para professional yang tersedia sangat sedikit dikarnakan tingkat
pendidikan yang rendah, walaupun sangat banyak para insinyur atau sarjana yang
professional yang menganggur, itu semua ditentukan dari lahan kerja atau kuota
pekerja yang dibutuhkan perusahaan atau pabrikan.
Usia produktif adalah usia dimana manusia masih mempunyai kesanggupan
optimal dalam melakukan sebuah pekerjaan secara baik dan efisien, usia
produktif dalam bekerja pada umumnya adalah 16-64 tahun. Usia dibawah 16
ataupun diatas 64 tahun dianggap usia yang tidak prodiktif karna pada usia
tersebut dapatmemungkinkan kecelakaan kerja yang lebih besar dan tingkat
produksi yang tidak mumpuni. Banyak dari mereka yang diatas 64 tahun masih
bekerja karna masih merasa dibutuhkan atau dengan alasan-alasan lain, dan
begitu pula pada halnya umur dibawah 16 tahun yang mempunyai masalah ekonomi
pada umumnya mereka telah bekerja, keadaan ini biasanya terjadi di Negara
berkembang.
Pengangguran mempunyai dampak negative dari segala aspek, karna pada
umumnya orang yang menganggur mempunyai kadar stress atau tekanan yang lebih
tinggi dibandingkan orang yang bekerja normal (tidak overtime) dalam sisi
psikologi. Banyak dari mereka yang merasa malu dengan masyarakat katna pada
usia-usia tersebut mereka menjadi pengangguran, dampak pengangguran yang paling
dominan adalah meningkatnya kriminalitas, seadaan ini disebabkan kebutuhan yang
mendesak sehingga orang yang tidak mempunyai pekerjaan berfikir untuk mencuri,
merampok,memalak untuk memenuhi kebutuhanya. Ada dari mereka yang menganggur
terlalu lama dan akhirnya menjadi malas dan menjadi sampah masyarakat. Sebagian
pengangguran lain lebih memilih mencari pekerjaan yang tidak tetap maupun
mencari kedamaian religious, hal ini dibuktikan dalah keadaan social di
masyarakat kita sekarang.
3.
Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan.
Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah
berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya
seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai
permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah,
kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal.
Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki
keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain
disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, hargaharga melambung tinggi
dan kurangnya perhatian pemerintah.
4.
Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang
melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak
kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil
jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani
misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga
pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-minuman keras
atau memakai narkoba. Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin.
Banyak orangorang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan.
Kamu pernah mendengar istilah korupsi? Korupsi sebenarnya tak jauh beda dengan mencuri.
Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Uang atau
barang yang telah dipercayakan untuk dikelola diambil
untuk kepentingan dirinya. Itulah korupsi. Contohnya adalah mengambil
sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam. Korupsi biasanya
dilakukan oleh para pegawai dan pejabat. Perbuatan korupsi kadang sulit
diketahui karena pelakunya sangat pintar menyembunyikan.
Negara kita termasuk negara yang paling tinggi tingkat korupsinya.
Sungguh memprihatinkan sekali bukan!
5.
Pertikaian
Pertikaian bisa
disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak
terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat
berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di
dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian yang tidak segera
diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan
korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat pertikaian atau konflik
menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman. Pertikaian yang terjadi di keluarga
juga dapat menyebabkan suasana tidak tenang dan tenteram.
6.
Kenakalan
remaja
Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya
adalah kenakalan remaja. Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan
remaja dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan
pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual, individu sebagai satuan
pengamatan sekaligus sumber masalah. Untuk pendekatan sistem, individu sebagai
satuan pengamatan sedangkan sistem sebagai sumber masalah. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata ada hubungan negative
antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga. Artinya semakin
meningkatnya keberfungsian sosial sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas
kehidupan, peranan, dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan
anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah. Di samping itu
penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat dominan
bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.
Sudah cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan
intelektual dan emosional remaja di sekolah menegah (SLTP/ SLTA). Kemampuan
intelektual mereka telah dirangsang sejak awal melalui berbagai macam sarana
dan prasarana yang disiapkan di rumah dan di sekolah. Mereka telah dibanjiri
berbagai informasi, pengertian-pengertian, serta konsep-konsep pengetahuan
melalui media massa (televisi, video, radio, dan film) yang semuanya tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan para remaja sekarang. Dari segi fisik, para remaja
sekarang juga cukup terpelihara dengan baik sehingga mempunyai ukuran tubuh
yang sudah tampak dewasa, tetapi mempuyai emosi yang masih seperti anak kecil.
Terhadap kondisi remaja yang demikian, banyak orang tua yang tidak berdaya
berhadapan dengan masalah membesarkan dan mendewasakan anak-anak di dalam
masyarakat yang berkembang begitu cepat, yang berbeda secara radikal dengan
dunia di masa remaja mereka dulu.
Masalah Remaja Di Sekolah Remaja yang masih sekolah di SLTP/ SLTA selalu
mendapat banyak hambatan atau masalah yang biasanya muncul dalam bentuk
perilaku.
Macam-macam kenakalan remaja yang sekarang ini marak terjadi adalah seks
bebas. Hal yang memicu terjadinya seks bebas adalah maraknya kecangihan
teknologi yang sekarang ini sedang berkembang pesat. Pemanfaatan teknologi modern
tanpa di imbangi pemantauan dari orang tua menjadi pemicu terjadinya hal-hal
yang tidak di inginkan. Misalnya akses ke situs porno serta kemudahan
mendownloadnya. Anak-anak dibawah umur akan lebih mudah mengaksesnya apabila
kecanggihan teknologi tanpa diimbangi dengan pantauan dan bekal keimanan dari
orang tua. Keadaan emosianal dan rasaingin tau yang tinggi menyebabkan hal itu
di bawa kepergaulan sehari-hari. Disini dibutuhkan peranan dari berbagai pihak.
Selain itu ada pemicu lain yang menyebabkan anak terjerumus pada seks bebas dan
berbagai kenakalan remaja lain.
C.
Cara
Mengatasi Masalah Sosial
Mengatasi masalah sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah selalu
berusaha mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta tokoh masyarakat,
pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial dan lain-lainya.
Kamu pun sebenarnya dapat berperan serta dalam mengatasi masalah sosial
tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing.
Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes
(Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang
disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes.
keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan
atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin
(Raskin)
Raskin merupakan
program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang
sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin
dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah
(BOS)
BOS diberikan
kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA.
Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan
program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah.
Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku
pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka
merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat.
Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah
terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5. Program pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar
sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun
komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak
yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan
ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan
kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana
kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal
usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai
suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini
adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang
juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1.
Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang
kurang mampu.
2.
Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang
keimanan dan moral dalam menghadapi masalah sosial.
3.
Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial
kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan
pendidikan.
4.
Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF
dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah
sosial.
5.
Organisasi pemuda seperti karang taruna dan
remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk
berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6.
Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada
masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih
keterampilan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masalah sosial adalah adanya ketidaksesuaian antara harapan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau individu dengan realitas yang terjadi yang
mereka alami. Ketidak sesuaian tersebutlah yang kemudian menimbulkan reaksi
beragam dalam keluarga atau individu, misalnya saja terjadinya kenakalan anak
muda karena lepas kendali dari perhatian orang tua yang sibuk dan hanya fokus
setiap hari mencari nafkah disebabkan kurangnya penghasilan yang didapat dengan
hanya mengandalakan pekerjaan utama. Dan masih banyak lagi contoh yang dapat
kita ambil dari pengertian ini.
Dengan kata lain kita juga dapat mendefenisikan masalah sosial dengan
adanya kesenjangan pada unsur atau sistem kebudayaan mau pun masyarakat yang
dapat berdampak pada kelangsungan kelompok sosial masyarakat. Dengan contoh di
atas kita dapat dengan mudah memahami bahwa jika ada salah satu tatanan
masyarakat yang tidak berjalan dengan baik karena salah satu faktor pemicu
terjadinya masalah, misalnya ekonomi, maka akan berdampak pada tatanan
kehidupan sosial lainnya, misalnya contoh di atas pada keluarga yang mengalami
masalah ekonomi kemudian berdampak pada anaknya dan pada akhirnya berdampak
pula pada kehidupan sosial, misalnya ketika mereka melakukan tawuran, pencurian
dan lain sebagainya.
B.
Saran
Semua pihak bertanggung
jawab terhadap timbulnya masalah sosial, karena itu semua pihak harus berperan
aktif dan bekerjasama dengan sebaik-baiknya. Dimulai dari keluarga, organisasi
dan lembaga di masyarakat, dan pemerintah
dihibahkan oleh : adhek bakar
dihibahkan oleh : adhek bakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar