Minggu, 14 Desember 2014

MAKALAH RITEL DAN DISTRIBUTOR



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Bisnis Retail dan distributor merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Keberhasilan dalam pasar Retail dan distributor yang kompetitif, pelaku Retail dan distributor harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku Retail dan distributor terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku Retail dan distributor menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa.
Industri Retail dan distributor semakin berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta  kebutuhan konsumen. Siap atau tidak, Retail dan distributor di Indonesia akan menghadapi persaingan yang demikian sengit. Apalagi dengan semakin maraknya Retail asing di Indonesia yang punya kekuatan merek dan dana yang “tak terbatas”. Oleh karenanya Retail di Indonesia perlu mewaspadai atau memahami berbagai tren yang akan terjadi pada dunia Retail di masa depan. Berikut adalah 10 hal yang bisa menentukan masa depan Retail.
Bisnis ritel dan distributor makin populer belakangan ini. Namun, dengan dibukanya keran perdagangan bebas dengan Cina, pasar ritel lokal banyak yang gulung tikar. Bagaimana strategi yang efektif dalam mengelola bisnis ritel sehingga tak tergerus oleh serbuan ritel asing?.

B. Tujuan
            Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif strategi pemasaran bisnis retail dan distributor



BAB II
PEMBAHASAN
Identifikasi Karekteristik Potensi Usaha Ritel Dan Keagenan / Distributor

A. RITEL
PENGERTIAN RETAIL
            Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi kecil kecil” (Risch, 1991 ).
            Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan
            Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994)
 Klasifikasi Retail
            Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :
- Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship) .
- Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store – Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online )
Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.
 KARAKTERISTIK  DASAR RITEL
Karakteristik dasar ritel dapat dipergunakan sebagai dasar mengelompokkan jenis ritel. Terdapat tiga karakteristik dasar yaitu:
  1. Pengelompokkan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen
  2. Pengelompokkan berdasarkan sarana atau media yang digunakan
  3. Pengelompokkan berdasarkan kepemilikan
Pengelompokkan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen
  • Berdasarkan jenis barang yang dijual
  • Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual
  • Tingkat pelayanan konsumen
  • Harga barang

POTENSI USAHA RITEL
Potensi Market di bidang Retail kalau dikelola dengan baik bisa menjadi potensi yang sama dengan bisnis di bidang sumber daya alam seperti Batubara, MIGAS, dan lainnya.

Potensi market Retail di Indonesia sebanding dengan jumlah penduduk yaitu sekitar 259 juta pelanggan, untuk itu banyak perusahaan berkelas Internasional mencoba masuk ke negeri ini ( Indonesia ) sebagai Target Marketnya, karena potensi market yang luar biasa di negeri ini.
kalau anda mengerti dan mau belajar lagi hanya untuk membuka usaha ritel di indonesia tidak perlu menggunakan modal besar dan hampir mungkin TANPA MODAL.  banyak Distributor atau Principle yang mensyaratkan memberi produknya tanpa Dp atau titip jual Konsinyasi, dan ada juga perbankan yang memberikan fasilitas lebih untuk peretail. jadi kalau hanya untuk menutupi biaya hidup saja mungkin sudah bisa dari usaha Riitel. apalagi dilakukan seorang istri yang pendapatnnya dapat membantu meringankan Suami.
Kalau Pemain Industri Retail Besar saja sangat berminat dan berani bersaing pada pasar Retail Indonesia itu artinya potensi keuntungan Retail di Indonesia sangat besar sekali apalagi dapat dikelola dengan dipadukan dengan periklanan / advertasing provider dan principle besar. dengan menjual jumlah konsumen atau pelanggan anda pada mereka.

B. DISTRIBUTOR / KEAGENAN
DEFINISI DISTRIBUTOR
Pengertian distributor secara lengkap adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung, dan distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Ada beberapa hal yang menjadi tugas distributor, antara lain :
Ø  Membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar
Ø  Mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya.
Ø  Memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, isalnya dengan reklame atau iklan.
Selain itu, terdapat beberapa alasan perusahaan menggunakan distributor dalam menjalankan usahanya, yaitu :
1.      Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas ridak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
2.      Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
3.      Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
4.      Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
Seorang distributor harus memiliki kriteria yang sesuai dari ketentuan-ketentuan yang telah diberikan oleh pihak perusahaan. Baik mengenai kewajiban. hak. maupun sanksi terhadap pekerjaan tersebut telah diatur di dalam perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dan distributor itu sendiri.

POTENSI USAHA DISTRIBUTOR
Peluang usaha Distributor cukup baik bagi investor yang menginginkan bisnis baru. Sekarang ini tidak hanya produk consumer good, MLM, produk Direct selling, atau lainnya tetapi produk yang lebih spesifik seperti oli, handphone, material bangunan, furniture, serta berbagai produk lainnya juga membutuhkan distributor. Serta peluang ini semakin beralasan sekali karena berbagai hal seperti : adanya perkembangan produk lokal, masuknya produk asing, wilayah pemasaran di Indonesia yang berpulau-pulau, adanya konsep distribusi baru, adanya tenaga kerja yang melimpah, dan terbatasnya distributor profesional menjadi penyebab kenapa peluang bisnis ini masih relevan. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu alasan mendasar tersebut.



Perkembangan produk lokal
Kalau meneliti dari info Departement perdagangan, Lembaga Jasa pengurusan merek/ hak cipta, ternyata ratusan produk baru keluaran lokal bermunculan setiap tahunnya. Selanjutnya para pencipta produk baru ini mencoba memasarkan, tetapi produk-produk itu mental seperti bola karet yang dilemparkan. Permasalahan bukan produknya yang jelek, tetapi para pencipta produk baru tidak mengetahui kearifan lokal yang sangat mempengarui pembelian konsumen. Nah, siapa yang tahu kearifan lokal, tentu saja para pebisnis lokal, seperti distributor lokal yang telah memiliki pelanggan cukup besar jumlahnya di daerahnya. Namun dengan semakin banyaknya produk baru yang bermunculan akhirnya para penguasa lokal, seperti distributor tersebut tidak lagi bisa menampung produk baru dari para produsen yang sedang mengembangkan pemasarannya sampai pelosok desa sekalipun. Jadi secara kasat mata peluang untuk memasarkan produk dari para produsen baru dapat memunculkan distributor-distributor baru yang sangat dibutuhkan oleh para produsen. Penulis selama menjadi konsultan, yang kebetulan juga membantu para produsen produk baru sudah mulai mencatat beberapa kesulitan untuk mendapatkan mitra dalam bentuk Distributor ataupun Agen. Kalau hal ini tidak bisa dilakukan maka produsen akan lakukan pemasaran sendiri produk-produknya dengan cara kanvas, tetapi cara ini sudah termasuk cara lama yang tentu saja di sisi biaya operasional sangat tinggi, dibanding harus bermitra dengan para distributor lokal.

Perkembangan produk asing
Perkembangan produk asing yang masuk ke Indonesia saat ini begitu pesat. Terutama untuk produk kodian yang berasal dari China. Selain itu produk asing dari Prancis, Amerika, Malaysia maupun Korea juga mulai membanjiri Indonesia. Siapa yang menjadi pemasar produk-produk itu? Sekali lagi peran terbesarnya adalah para distributor lokal yang ada di seluruh tanah air.
Hal ini masuk akal sekali sebab perusahaan asing tidak mungkin menjalankan produknya sendiri kalau tidak menggunakan para distributor lokal sebagai kaki tangannya. Produk asing yang melakukan hal seperti ini misalnya : Kraft, produk-produk P&G, produk Unilever, Arnold, serta lainnya. Kemudian keberhasilan produk asing di Indonesia juga sangat dipengarui oleh distributor lokal yang menjalankan. Kalau perusahaan asing itu memilih distributor dengan tepat, dan kebetulan manajemen distributor sudah ditata baik, maka kemungkinan berhasilnya sangat tinggi.
Produk asing akan gagal jika menggunakan strategi pemasaran negeri asalnya. Banyak terbukti produk-produk yang tidak berhasil di Indonesia setelah mengusung konsep pemasaran di negara asalnya. Contoh yang paling mudah adalah di negara asalnya para customer akan menunaikan kewajibannya sedemikian rupa, seperti membayar Piutang Dagang (account receivable) sesuai jatuh temponya. Tetapi kultur budaya di sini sangat berbeda, kalau sedang ditagih bisa tersinggung dan memberhentikan semua kegiatannya. Sebab orang lokal kan tidak sudak kalau ditagih-tagih. Hal kecil seperti ini bisa membuat gagal orang asing dalam memasarkan produknya di Indonesia. Nah, di kasus seperti ini tentunya perlu pengetahuannya bagaimana mendekati orang lokal agar bisa berbisnis dengan baik dengan orang asing. Jadi kebutuhan orang lokal untuk menjadi distributor produk-produk asing sangat terbuka lebar. Hanya orang lokal yang tahu, tahan banting, dan sadar cara berbisnis dengan orang lokal.
C. PERENCANAAN USAHA RITEL DAN KEAGENAN
Perencanaan dalam membuka usaha ritel atau eceran
Usaha ritel atau eceran adalah semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan atau pembelian barang, jasa ataupun keduanya secara sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi, keluarga ataupun rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis(dijual kembali).
Usaha ritel/eceran tidak hanya terbatas dalam penjualan barang, seperti sabun, minuman ataupun deterjen, tetapi juga layanan jasa seperti jasa potong rambut, ataupun penyewaan mobil. Usaha ritel/eceran pun tidak selalu dilakukan ditoko, tapi juga bisa dilakukan melalui telepon atau internet, disebut juga dengan eceran/ritel non-toko.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ritel, yaitu :
1.        Lokasi usaha
2.        Harga yang tepat
3.        Suasana toko
Dalam membuat usaha, apapun yang akan direncanakan pasti ada yang namanyah kelebihan dan kekurangan dalam usaha tersebut. Adapun kelebihan dan kekurangan dalam membuat usaha ritel/eceran, adalah :
1.        Kelebihan usaha ritel
a.       Modal yang diperlukan cukup kecil, namun keuntungan yang diperoleh cukup besar.
b.      Umumnyah lokasi usaha ritel strategis, mereka mendekatkan tempat usahanya dengan
       tempat berkumpul konsumen, seperti dekat pemukiman penduduk, terminal bus, atau kantor- 
       kantor.
c.       Hubungan antar peritel dengan pelanggan cukup dekat, karena adanyah komunikasi dua arah
       antara pelanggan dengan peritel.
2.       Kekurangan usaha ritel
a.       Keahlian dalam mengelola toko ritel berskala kecil kurang diperhatikan oleh peritel.
b.      Administrasi (pembukuan) kurang atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel, sehingga
       terkadang uang/modalnya habis tidak terlacak
c.      Promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga usaha ritel yang diketahui
      oleh calon pembeli/pelanggan

Ketika seseoarang sudah menpunyai usaha ritel, peritel pun juga harus pintar pintar dalam memilih saluran distribusi. Dalam arti seorang peritel harus tau carapendistribusian barang agar usahnya dapat berjalan dengan lancar.

1.        Pengertian distribusi dan saluran distribusi
dalam kamus besar bahasa indonesia, distribusi berarti penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapatempat. Sedangkan distributor berarti orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang (dagangan), penyalur.setelah barang selasai dibuat oleh produsen , tentu perlu adanya distribusi agar barang tersebut sampai ketangan konsumen.
Untuk menempatkan suatu barang atau jasa pada tempat yang tepat dan dengan kualitas serta jumlah yang tepat, harga yang tepat dan waktu yang tepat pula, dipelukan saluran distribusi yang tepat pula. Bila perusahan salah dalam memilih saluran distribusi, dapat menggangu kelancaran arus barang dari produsen/perusahaan ke tangan konsumen/pelangan. Oleh karena itu, pemilihan saluran distribusi yang tepat akan bermanfaat dalam mencapai sasaran penjualan yang di harapkan.

2.        Jenis saluran distribusi
Produsen dapat menyalurkan produk dengan cara yang berbeda, yaitu produsen menjual langsung ke pelanggan/konsumen (saluran distribusi langsung) atau dengan menggunakan perantara (saluran distribusi tidak langsung).


D. MERINTIS USAHA RITEL DAN KEAGENAN  
Apakah saat ini anda sedang memikirkan untuk memulai sebuah bisnis retail?  Semakin hari semakin terbuka lebar kesempatan seseorang untuk membuka toko dalam menjalani bisnis retail. Sebagai tahap awal di butuhkan sebuah perencanaan yang baik agar bisnis retail yang ingin dijalani bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Langkah langkah berikut ini merupakan bagian perencanaan memulai bisnis retail :

·         Tentukan badan usaha yang ingin anda pilih

Untuk memulai usaha retail tentukan terlebih dahulu badan usaha yang ingin kita pilih bisa PT. CV atau Toko saja.


·         Pilih nama usaha anda

Nama sangatlah penting sebagai identitas usaha kita. Dalam menentukan nama usaha bisa kita pilih yang mudah di ingat oleh banyak orang, unik dan beda dari yang lain.

·         Tentukan produk apa yang ingin anda jual

Produk yang ingin kita jual , terlebih dahulu harus kita tentukan. Sudah pasti dalam menentukan produk ini harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar, kesempatan yang masih terbuka lebar dalam proses pengembangan dan yang paling penting masih menguntungkan.

·         Buat perencanaan

Tentukan langkah dan strategi penjualan untuk mengetahui arah usaha kita mau menuju kemana . Baik  target konsumen yang ingin kita bidik, target penjualan yang ingin di capai, jumlah stok yang diperlukan, harga jual yang lebih miring dari kompetitor sampai promosi apa saja yang akan dilakukan.

·         Pelajari peta persaingan

Dalam memulai bisnis apapun yang harus di amati dan di cermati yaitu prilaku pesaing atau kompetitor bisnis yang telah berjalan sebelumnya. Ada beberapa poin yang bisa pelajari dari kompetitor baik poin positif yang bisa kita kembangkan lagi atau poin negatif yang harus kita hindari


.         Cari lokasi usaha yang tepat

Lokasi usaha untuk bisnis retail salah faktor dominan untuk sebuah keberhasilan. Tempat yang strategis bisa membantu mendatangkan traffic pengunjung konsumen yang bisa menjadi prospect pelanggan kita.

·         Beli Product dengan harga murah dan jual kembali

Bisnis retail adalah bisnis yang paling simpel. Karena konsepnya Beli barang dengan harga murah lalu di jual kembali. Teknik dalam mencari barang murah yaitu di antaranya cari pedagang besar yang menjual partai besar, datangkan pusat grosir, atau mulai berkenalan dengan pemilik merek yang memproduksi langsung produk .

·         Membuat program toko

Program promosi sangat penting untuk menarik perhatian pengunjung. Buat program promosi yang menarik. Seperti pemberian gift, bonus serta discount.
·         Promosikan usaha anda

Buat program promosi untuk mendatangkan pengunjung kepada toko anda baik melalui iklan, word of mouth, sampai membuat materi materi promosi.

·         Mulailah bisnis ini dengan fokus dan konsisten

Semua langkah ini baru bisa terwujud jika kita mau memulai dan fokus serta konsisten dalam menjalaninya. Banyak diantara kita yang berhenti ketika hambatan baru menghampiri sesaat tanpa rasa ingin mencoba mengatasi hambatan yang ada. Percayalah hambatan bukanlah sebuah kegagalan. Hambatan merupakan sebuah pembelajaran agar kita bisa semakin terampil lagi untuk maju satu tingkat kedepan.


BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Dalam ritel, pelayanan bukan hanya terletak pada personalnya namun juga diperlukan pengembangan semua hal didalam toko baik yang bisa diukur maupun yang tidak bisa diukur yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan. Mengerti dampak dari citra merk produk, dan bagaimana sebuah toko harusnya diposisikan, adalah sangat penting dalam membangun figur toko. Banyak toko yang berhasil mencapai target penjualan mereka dengan menawarkan produk bermerk yang bagus dan disukai konsumen dalam pilihan produk yang luas. Namun, itu saja tidak cukup untuk menciptakan citra toko yang unik di pikiran konsumen. Membangun citra toko membutuhkan identifikasi yang cukup mengenai diferensiasi barang dan jasa terhadap yang ditawarkan oleh kompetitor, yang cenderung akan meningkatkan apresiasi dari konsumen itu sendiri. toko.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.

Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA  BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki sejarah yang panjang mengenai kerajaan-ker...