Minggu, 26 April 2015

MAKALAH MIKROSKOP



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan mikroskop
2.      Bagaimana sejarah penemuan mikroskop
3.      Sebutkan jenis – jenis mikroskop
4.      Sebutkan bagian – bagian dan fungsinya pada mikroskop cahaya
5.      Bagaimana cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop.
6.    bagaimana cara pengunaan mikroskop cahaya
7.    bagaimana cara menyiapkan preparat

    C.    TUJUAN PENULISAN
     Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2.      Agar kita dapat mengetahui sejarah dari mikroskop
3.      Mengetahui jenis – jenis mikroskop
4.      Mengetahui bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop
5.     Mengetahui cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop.
6.   Mengetahui cara pengunaan mikroskop cahaya
7.   mengetahui cara menyiapkan preparat



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MIKROSKOP
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.

B.     SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.

Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.
Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.
Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

C.    JENIS – JENIS MIKROSKOP
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu :
1.      Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan [pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Macam –macam mikroskop elektron:
      Mikroskop transmisi elektron (TEM)
      Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
      Mikroskop pemindai electron
      Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
      Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
2.      Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos.

4.      Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.

D.    BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP CAHAYA DAN FUNGSINYA

1.Lensa Okuler
2.      Tabung mikroskop/tubus
3.      Revolver
4.      Pengunci Tabung Tubus
5.      Lensa Objektif
6.      Penjepit Preparat
7.      Meja Preparat
8.      Kondensor
9.      Pemutar Kondensor
10.  Diafragma
11.  Pengatur Diafragma
12.  Pengatur Penjepit Preparat
13.  Makrometer sekrup
14.  Mikrometer sekrup
15.  Pengatur penjepit preparat
16.  Sakelar Lamput/tombol on atau off
17.  Pengatur Intensitas Cahaya
18.  Lampu

Fungsi bagian-bagian mikroskop :

Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop
Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
 
        E. CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT BAYANGAN PADA MIKROSKOP
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang pertama okuler.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
F.  cara pengunaan mikroskop
Persiapan:
1.    Pasanglah lensa okuler mulai dar perbesaran lemah, kemudian pasang semua lensan objektif masing-masing pada tempatnya.
2.  Siapkan preparat yang akan diamati
3.  Carilah tempat yang memungkinkan agar mikroskop dapa memperoleh cahaya yang dibutuhkan
Tahap Inti
1.    Letakkan mikroskop di atas meja, untuk memindahkan mikroskop gunakan cara yang benar yaitu tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan kanan menopang kaki (dasar) mikroskop.
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
    posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
    lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
     penjepit obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar,
    sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa
    obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver 
    hingga bunyi klik
7.  Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat 
     yang tidak lembab
g.   Menyiapkan preparat
Benda yg akan diamati (preparat atau sediaan) dengan mikroskop perlu disiapkan secara khusus agar pengamatannya bagus. Biasanya , benda yg diamati berukuran kecil atau berupa potongan kecil dari mahluk hidup. Cara menyiapkan preparat adalah sebagai berikut.
1.     Letakan spesimen di atas kaca objek yg masih bersih dan tetesi sepsimen dengan air suling. Kemudian tutuplah dengan kaca penutup (cover glass) dengan bantuan arum panjang
2.     Tetesi dengan setetes pewarna di bagian ujung kaca penutup
3.     Dengan mengunakan kertas isap , keringkan air dan pewarna di sekeliling kaca penutup dan amatilah di mikroskop.

C. membuat preparat tumbuhan
      Salah satu objek yg sering diamati dalam kegiatan biologi adalah tumbuhan. Untuk mengamati struktur jaringan tumbuhan diperlukan potongan tumbuhan tersebut. Potongan tubuh tumbuhan dapat dibuat secara melintang atau membujur, tergantung pada bagian yg akan di amati
1. penampang melintang
 Untuk membuat preparat menampang melintang batang tumbuhan tidak terlalu sulit. Pilihlah batang tumbuhan yg ukuranya tidak terlalu besar (kurang lebih berdiameter 0,2 cm – 0,5cm) dan pilihlah batang yg muda. Irislah batang tersebut dalam posisi melintang dengan mengunakan silet yg tajam, setipis mungkin.
Kemudian, letakkan hasil irisan dikaca objek dan tetesi dengan setetes air. Selanjutnya, tutup dengan kaca penutup, dan diberi pewarna. Keringkan air di sekitar kaca penutup dengan kertas isap.
Untuk membuat preparat penampang melintang daun, siapkan wortel dan gabus. Belah lah wortel atau gabus tersebut, kemudian selipkan daun kedalamnya. Setelah daun terselip di dalam wortel atau gabus, potonglah wortel atau gabus dengan posisi melintang setipis mungkin. Langkah selanjutnya sama dengan cara membuat preparat irisan melintang batang.
  Untuk membuat irisan melintang daun dapat juga kita lakukan dengan cara memotong menggunakan dua buah silet. Caranya, rangkap lah dua buah silet kemudian potonglah batang atau daun secara melintang. Hasil potongan antara dua silet itulah yg kita ambil untuk preparat



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll.
Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA  BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki sejarah yang panjang mengenai kerajaan-ker...