BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Mempelajari mata kuliah faal pada jurusan
psikologi sangatlah penting karena ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari
tentang fungsi organ dan tubuh pada makhluk hidup yang saling terkait dengan
ilmu psikologi lebih khusus subjeknya adalah manusia. Didalam ilmu psikologi
banyak sekali teori-teori yang menyebutkan bahwa emosi, kecerdasan dan tingkah
laku manusia selain dipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh fungsi
organ pada tubuh manusia.
Oleh karena itu muncullah ilmu psikologi
faal yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia berdasarkan
fungsi organ dalam tubuh manusia. Untuk itu dalam mempelajari mata kuliah faal
I pada jurusan Psikologi khususnya semester dua harus faham tentang
fungsi organ pada tubuh manusia, mulai dari pernafasan (Respirasi),
Jantung (kardiovaskuler), Sistem sirkulasi, Sistem Pencernaan (Digesti) hingga
pembuangan (Ekskresi). Dan semua sistem atau fungsi tersebut harus dalam
keadaan seimbang atau homeostatis. Salah satu yang terpenting dalam beberapa
sistem tersebut adalah sistem pernafasan dimana manusia setiap detiknya harus
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam hidupnya.. maka dari
itu perlu mempelari meliputi apa saja organ-organ yang ada dalam sistem
pernapasan dan apa fungsi dari masing-masing organ tersebut.
B.
TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam
mempelajari sistem pernapasan.
1. Memahami pengertian
sistem pernapasan pada manusia
2. Mengetahui organ-organ
yang ada dalam sistem pernapasan manusia beserta fungsi-
fungsinya
3. Memahami dan mengerti
mekanisme sistem pernafasan
4. Memahami fungsi sistem
pernapasan
5. Memahami dan mengerti
kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
pernapasan manusia
Pernapasan (
respirasi ) merupakan proses pengambilan oksigen, pengeluaran CO2, dan
penggunaan energi yang dihasilkan. Selain itu, respirasi juga diartikan sebagai
pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya.
Sistem pernapasan
pada manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan udara ke dan dari
paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru, yang dibantu oleh
organ-organ lain. Jalur pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah rongga
hidung faring laring trakea bronkus
bronkiolus alveolus paru-paru.
Proses penapasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas (inspirasi) dan menghembuskan udara atau mengeluarkaekspirasin napas (ekspirasi). Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang-kempisnya paru-paru, pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan dada
Pernapasan
dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Fase inspirasi. Merupakan fase
berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk ke paru-paru.
b) Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau
kembalinya otot antar tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil, akibatnya tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
oksigen keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan
perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut :
a) Fase inspirasi. Merupakan fase
berkontraksinya otot diafragma sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga
dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
b) Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau
kembalinya otot diafragma ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paru.
B.
Organ-organ pada sistem pernapasan manusia
Sistem
pernapasan pada manusia meliputi berbagai organ pernapasan. Jalur pernapasan
pada manusia yaitu rongga hidung => faring (rongga tekak) => laring
=> trakea (batang tenggorok) => bronkus dan bronkiolus =>
alveolus => paru-paru.
1. Rongga hidung
Hidung
adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan
dalam resonansi suara.
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi
rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung
terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel
pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi
oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Hidung merupakan alat pernapasan utama yang dilalui
oleh udara. Ujung hidung ditunjuang oleh tulang rawan dan pangkal hidung
ditunjang oleh tulang nasalis. Kedua tulang hidung menghubungkan rongga hidung
dengan atmosfer untuk mengambil udara. Rongga hidung tersusun atas sel-sel
epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar. Rambut-rambut kasar tersebut
berfungsi menyaring debu-debu kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel
berlapis semu bersilia yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel
penghasil lendir yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut
hidung.
Dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indera
pembau, pada atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang mengandung
sel-sel pembau. Perjalanan udara memasuki paru-paru dimulai ketika
udara melewati lubang hidung.
Di lubang hidung, udara disaring oleh rambut-rambut
di lubang hidung. Udara juga menjadi lebih hangat ketika melewati rongga hidung
bagian dalam. Di rongga hidung bagian dalam, terdapat juga ujung-ujung saraf
yang dapat menangkap zat-zat kimia yang terkandung dalam udara sehingga kita
mengenal berbagai macam bau. Ujung-ujung saraf penciuman tersebut kemudian akan
mengirimkan impuls ke otak.
Rongga
hidung
Rongga
hidung disebut juga dengan kavum nasi. Rongga hidung dibagi menjadi 2 bagian,
kanan dan kiri di garis median oleh spetum nasi yang sekaligus menjadi dinding
medial dari rongga hidung. Rongga hidung langsung berhubungan dengan udara yang
tidak bersih.oleh karena itu, rongga hidung dilengkapi dengan cilia/bulu-bulu
halus hidung yang berfungsi untuk menyaring kotoran supaya tidak ikut mengalir
ke paru-paru.
Proses
mencium sesuatu pada hidung
Pada
saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita.
Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir,
kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan
meneruskan rangsang ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui
jenis bau dari zat kimia tersebut.
Fungsi
bagian-bagian indera pembau :
a) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya
udara
b) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ketika bernapas
c) Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya
kotoran dan sebagai indra pembau
d) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia
yang ada dalam udara pernapasan
e) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan
yang terdeteksi ke otak
Hidung
peka terhadap rangsang zat kimia dalam bentuk gas. Dalam rongga hidung sebelah
atas terdapat selaput lendir yang didalamnya terdapat sel pembau.
Pada
sel pembau terdapat ujung saraf pembau menuju otak. Pada setiap ujung sel
pembau terdapat rambut halus yang diliputi selaput lendir rongga hidung.
Fungsi: melembabkan rongga hidung. Sel sel pembau peka terhadap rangsang berupa
zat kimia/gas.
2. Faring
Merupakan persimpangan
jalan masuk udara dan makanan. Faring merupakan persimpangan antara rongga
mulut ke kerongkongan dengan hidung ke tenggorokan.
3. Laring
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau
kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun
tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala
tulang rawan, dan gelang tulang rawan.Pangkal tenggorok dapat ditutup
oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis).
Pada waktu menelan
makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi
laringsehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring. Sementara itu,
ketika bernapas epiglotis akan membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput
suara atau lebih dikenal dengan pita suara
4. Trakea
Trakea (batang tenggorokan) adalah
tuba yang panjangnya kira-kira 9 cm.Trakea terletak dari laring dan
terbifurkasi menjadi bronkus utama pada mamalia, dan dari faring ke syring pada
burung, yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru. Trakea tersusun
atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C.
Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya tidak tersambung yaitu di
tempat trakea menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan
agar trakea tetap terbuka.
Cincin-cincin
tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu juga terdapat
beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang
dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah
laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang ikut
masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini
bercabang dua membentuk bronkus.
Trakea
berfungsi sebagai saluran udara pernafasan menuju ke alveolus. Trakea merupakan
organ tunggal di tengah yang memiliki panjang rata- rata pada orang dewasa 11
cm.
5. Bronkus dan bronkiolus
Bronkus
merupakan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan trakea ada 2 cabang yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang,
sempit, dan mendatar dari pada yang kearah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan
paru-paru lebih mudah terserang penyakit.
Bronkus
bercabang-cabang ke bronkiolus. Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus.
Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
6. Alveolus
Alveolus
adalah saluran akhir dari alat pernapasan yang berbentuk bola-bola mungil atau
gelembung-gelembung udara yang sangat tipis. Dindingnya tipis, lembap, dan
diselimuti oleh pembuluh kapiler darah.
Alveolus
terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir
langsung bersentuhan dengan udara. Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Pada saat udara yang kita hirup
sampai di alveolus, oksigen melewati dinding kapiler darah. Oksigen diikat oleh
hemoglobin (Hb) darah. Setelah itu darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh. Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk pembentukan energi. Pada proses
tersebut dihasilkan energi dan gas karbondioksida (CO2) . Karbondioksida
tersebut diikat kembali oleh hemoglobin darah. Setelah itu darah akan membawa
Karbondioksida ke paru-paru.
7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas,
di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi
oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu:
1. paru-paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus.
2. paru-paru kiri (pulmo sinister) yang
terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura.Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi
paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut
pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat
rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan
pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga
pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru
tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam
yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang
halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan
bronkus.
Bronkiolus tidak
mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian
ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal
kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah
satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh
karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah
maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Pernafasan atau Respirasi
adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara
luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu
proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun
karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Jenis
pernapasan ada 2, yaitu sbb :
-
Pernapasan
Dada
adalah
pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut
· Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
· Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase
relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti
oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
-
Pernapasan
Perut
adalah pernapasan yang melibatkan
otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
· Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
· Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar