BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan virus
HIV. Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum
ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV,
sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya.
Penyakit AIDS memang sampai sekarang belum ada obatnya, namun walaupun tidak
ada obatnya bukan berarti para penderita ataupun kita sebagai manusia tidak
dapat melakukan usaha apapun.
Tidak hanya itu saja, sejauh ini penyakit AIDS terus berkembang, masyarakat
belum juga mengetahui apa itu sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS, cara
penularannya, dan cara mencegahnya. Sehingga sampai sekarang, penderita penyakit
AIDS semakin meningkat setiap tahunnya. Sesungguhnya, banyak yang harus
diketahui tentang AIDS, bukan hanya pengertian atau gejalanya saja, tetapi
masyarakat luas juga perlu mengetahui siapa saja yang kemungkinan besar
tertular AIDS, dan bagaimana keadaan AIDS sejauh ini di Indonesia.
Dengan alasan-alasan itulah, kami sebagai generasi muda akan membahasnya
dan menyusun makalah ini dengan judul “Bahaya HIV/AIDS”.
1.2
RUMUSAN MASALAH.
1.
Apakah HIV/AIDS itu?
2.
Apa sajakah gejala-gejala penyakit AIDS?
3.
Bagaimana cara penularan penyakit AIDS?
4.
Bagaimanakah cara mencegah penyakit AIDS?
5.
Siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS?
6.
Apa sajakah usaha-usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus HIV?
7.
Bagaimana perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia?
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan kami
mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui
apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta
bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami Juga ingin mengetahui bagaimana
penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular AIDS, bagaimana
keadaan AIDS di Indonesia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.
BAB II
BAHAYA HIV/AIDS
2.1
HIV DAN AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodficiency Virus yang dapat menyebabkan
AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat
merusak system kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan
dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari Acquired Imunne Deficiency Syndrome
yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh
makhluk hidup. Penyebab dari penyakit AIDS adalah adanya infeksi virus HIV.
Oarang yang telah
mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya,
walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang
berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah
virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan
mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan
mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat
tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan
tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan
menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
2.2
GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak
pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun
terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala
AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri
adalah :
- Berat badan turun dengan drastis.
- Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
- Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
- Mencret atau diare yang berkepanjangan.
- Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
- Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
- Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
- Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
- Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan kaki. Namun pada wanita seringkali gejala ini tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena virus HIV
Semua
itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang
lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
2.3
PENULARAN AIDS
AIDS
dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :
- Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.
- Transfusi darah yang mengandung virus HIV.
- Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS.
- Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
- Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
- Melalui darah yang terinfeksi virus HIV dan mengenai kulit yang terluka.
- Melalui sperma pada pria dan cairan vagina pada wanita.
Kita
tidak usah terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, kita harus selalu
mendukung para penderita AIDS bukan menjauhinya, karena AIDS tidak akan menular
dengan cara – cara seperti di bawah ini :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
- Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
- Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
- Makan dan minum.
- Gigitan nyamuk dan serangga lain.
- Sama-sama berenang di kolam renang.
2.4
CARA PENCEGAHAN AIDS
- Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
- Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
- Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
- Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
- Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
- Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi kesehatannya.
- Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang membuat anda lupa diri.
Adapun
usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan
AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada
seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu
melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster
yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik
media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan
masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga
berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus
AIDS.
2.5
KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS
Penyakit AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur berapapun.
Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular AIDS, yaitu:
- Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
- Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
- Penerima transfusi darah
- Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
- Pecandu narkotika suntikan.
- Pasangan dari pengidap AIDS
2.6
USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS
Usaha-usaha yang
dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan
baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta
perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan
pengobatan tepat waktu.
Beberapa harapan dan
kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat
ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa
obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk
mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya
lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas
seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya
bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu
memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi
keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah
mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang
diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar
penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya
jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya
memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang
bisa menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus
AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.
Dengan adanya
usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat
dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
2.7
PERKEMBANGAN AIDS DI INDONESIA
Penyakit AIDS banyak
ditemukan diluar negeri, tetapi karena hubungan dengan bangsa menjadi semakin
erat, maka penularannya harus tetap diwaspadai. Banyak orang asing datang ke
indonesia dan banyak pula orang indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai
keperluan. Hal itu membuka kemungkinan terjadinya penularan AIDS.
Tingkat perkembangan
virus HIV/AIDS di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Malahan dari seluruh Negara
di Asia, negeri kita yang tergolong paling cepat. Tiap tahunnya terjadi
peningkatan penyebaran virus mematikan ini. Setiap tahun jumlah kasus baru
HIV/AIDS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah HIV/AIDS di
Indonesia sampai akhir 1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS,
terdapat di 16 provinsi di Indonesia. Wanita yang terkena sebanyak 122 orang,
WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang, homoseks dan biseks 84 orang,
drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara tranmisinya.
Pengidap HIV-AIDS terbesar di Indonesia saat ini berusia 15-29 tahun. Sampai
Maret 2010, secara akumulatif kasus AIDS di Indonesia mencapai 20.564 kasus,
561 kasus di antaranya adalah kasus baru.
Tidak hanya itu, Hal itu juga terbukti dari data
jumlah estimasi kasus HIV/AIDS yang dimiliki Departemen Kesehatan, tahun 2004
sebanyak 1.196 kasus, tahun 2005 sebanyak 2.038 kasus, tahun 2006 sebanyak
2.373 kasus, dan tahun 2007 yaitu 2.547 kasus. Lima tahun terakhir, kasus AIDS
terbanyak disebabkan karena penggunaan jarum suntik untuk narkoba. Kasus
terbesar berada di wilayah Jakarta, dimana 80 persen orang yang memakai jarum
suntik dan berbagi pemakaian secara bebas, 100 persennya dipastikan terkena
AIDS.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang diakibatkan
karena infeksi virus HIV. Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat berbahaya
dikarenakan penyakit ini dapat diderita oleh siapapun dan dapat ditularkan
dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari manusia. Selain itu, sampai saat ini
obatnya pun belum ada. Bahkan penyakit yang sangat mematikan ini berkembang
sangat cepat di dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data yang dimiliki oleh
Departemen Kesehatan, di negara kita terjadi peningkatan kasus penderita
HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan.
Sesungguhnya penyakit
ini timbul dari manusia sendiri. Sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin
merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan
perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kita umat manusia
sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut
ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari
sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS,
Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan
dan melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Oleh karena itu, kita
harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu
melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas,
menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Hanya pencegahan
agar tidak terinfeksi penyakit HIV/AIDS lah jalan terbaik yang dapat kita
lakukan saat ini. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila
dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua
pihak.
3.2
SARAN
Adapun saran-saran dari kami yang mungkin akan berguna bagi kita semua,
yaitu:
- Bagi kita sebagai manusia, hendaknya selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
- Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
- Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat suntik itu steril atau tidak.
- Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
- Bagi kita sebagai generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat seperti itu tidak ada gunanya. Dan selalu hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
- Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan dengan baik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
- Bagi orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.
- Bagi pemerintah, hendaknya terus gencar dalam memerangi AIDS misalnya dengan memberikan penyuluhan, dan penutupan tempat-tempat prostitusi untuk mengurangi penyakit masyarakat. Selain itu, pemerintah juga seharusnya menjamin penderita AIDS agar tidak mendapatkan tekanan mental ataupun tindakan diskriminatif.
Itulah saran-saran
dari kami, dengan saran-saran kami diatas kami harapkan kasus penyakit AIDS
khususnya di Indonesia dapat berkurang atau bahkan tidak ada lagi kasus yang
menyangkut AIDS. Apalagi penyakit AIDS belum ada obatnya, jadi pencegahan
lah hal terbaik yang dapat kita lakukan agar tidak terjangkit penyakit
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar