KONSEP ILMU EKONOMI
A. PENGERTIAN
EKONOMI
Ekonomi
berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Oikos berarti rumah tangga dan nomos
berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi adalah ilmu social yang
mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan
secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dimaksudkan sebagai kemampuan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas
kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang yang makmur adalah seorang yang
relatif seluruh kebutuhannya telah terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas
kebutuhan).
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan
jasa. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat
dikelompokan menjadi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga
konsep itu saling berkaitan satu sama lain
1.
Kegiatan Konsumsi.
Kegiatan
ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara induvidu maupun
kelompok dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan
jasa ini dihasilkan oleh para produsen / penghasil dengan cara menukarkannya
dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang
lebih bijaksana.
Konsumsi
yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran / konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan,
bulanan serta tahunan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Lebih besar
pengeluaran dari pada pendapatan. Konsumsi ini dilakukan oleh
individu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan negara, dalam penggunaan
barang barang dan jasa.
Contohnya,
kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan
perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara
keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatan
dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat
menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta
hiburan.
2.
Kegiatan Produksi.
Kegiatan
ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha
meningkatnya nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan
produksi itu adalah menghimpun faktor produksi seperti, sumber alam, sember
tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang berasal dari masyarakat atau
konsumen melalui distribusi. Setelah terhimpun, faktor produksi itu diolah
menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
3.
Kegiatan Distribusi
Kegiatan
distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan
produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen
ke konsumen, maupun dari konsumen ke produsen.
Pengaturan
penyebaran barang dan jasa tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan
(supplai). Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand).
Hal ini terjadi terutama dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal).
Di Indonesia, distribusi barang dan jasa banyak ditentukan oleh pemerintah dan
masyarakat.
Pembahasan
distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar
merupakan kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen,
pedagang besar, pedagang kecil, penjual pikulan,penjaja dan pedagang kali lima,
kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan distribusi
barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinya bagi
pengembangan perekonomian suatu bangsa.
Sementara
dapatdikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
1.
Konsep scarcity (kelangkaan) yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu
ekonomi. Masyarakat dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas
keadaannya terbatas. Masalah ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem
ekonomi manapun. Scarcity secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan.
Kelangkaan
ini menggambarkan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang
dimiliki. Prinsip kelangkaan menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak
terbatas sedangkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari
prinsip kelangkaan ini muncullah ilmu ekonomi yang mempelajari tata cara
manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas yang dihadapkan pada
sumber daya yang terbatas, baik dengan uang maupun tidak.
Prinsip
kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka
suatu barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan
hukum kelangkaan. Hukum kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan
harga keseimbangan konsumen dan kurva penawaran.
Singkatnya
:
Konsep
scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa
“tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya
sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan
adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala prioritas dan pilihan.
2.
Konsep spesialisasi yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari
kelangkaan sumber produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang
mampu menghasilkan jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit
bahan.
Contohnya
perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak
sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu
mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya,
tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. contohnya tanaman
teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
3.
Konsep system moneter dan transformasi yaitu konsep yang tumbuh dari adanya
spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi
Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang
dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu
negara.
4.
Konsep kesejahteraan masyarakat yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi
kebijaksanaan atau politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5.
Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap
struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa
dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan
dalam konsep pasar, terdapat pasar input dan pasar output.
B.
PELAKU-PELAKU EKONOMI
Di
Indonesia pelaku ekonomi terdiri dari tiga kelompok pelaku usaha yaitu ; Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Usaha Swasta, dan Koperasi. Dari ketiga pelaku
ekonomi itu dilakukan baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Pelaku-pelaku
ekonomi itu adalah :
a.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), antara lain;
1.
Perusahan umum; Perum Perumnas, Damri, ASDP, Perumka, dan sebagainya
2.
Persero, antara lain, PT Perkebunan, PT Pelni, PT telkom, PT Inti, PT Garuda
dan sebagainya.
b.
Usaha Swasta, antara lain:
a.
perusahaan perseorangan, misalnya perusahaan keluarga,, kali lima, pedagang
eceran dan sebagainya.
b.
Persekutuan Firma,
c.
Persekutuan Komanditer
d.
Perseroan Terbatas
c.
Koperasi, misalnya:
1)
Koperasi unit Desa (KUD)
2)
koperasi Fungsional, (koperasi, Karyawan, ABRI, Nelayan dsb).
3)
Koperasi sekolah.
d.
Yayasan antara lain:
1.
yayasan Pendidikan.
2.
yayasan panti sosial
3.
yayasan Kesehatan,
4.
yayasan keagamaan dan lain-lain.
C.
PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
1.
Prinsip Ekonomi
Setiap
tindakan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan, khususnya di bidang ekonomi
selalu didasarkan pada prinsip dan motif ekonomi. Prinsip ekonomi adalah bahwa
manusia dalam memenuhi segala kebutuhannya selalu berusaha dengan pengorbanan
tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau untuk memperoleh hasil
tertentu dengan pengorbanan yang minimum.
Pada
kenyataannya banyak orang yang secara tidak disadari bahwa prinsip ekonomi ini
dikesampingkan olehnya dengan pertimbangan emosi. Misalnya orang yang senang
akan suatu barang dibeli dengan harga tinggi walaupun secara ekonomis hal ini
akan merugikan dirinya. Pertimbangan emosi ini mungkin karena ada rasa gengsi
atau rasa iri pada orang lain yang berada di sekitarnya. Tetapi tidak berarti
bahwa orang yang selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi itu segala
sesuatunya harus diperhitungkan untung ruginya melainkan orang tersebut justru
dapat bertindak hemat atau tidak boros.
Dalam
melakukan prinsip ekonomi manusia akan dihadapkan pada tindakan ekonomi apa
yang harus dilakukan, baik dari segi waktu, tenaga, biaya dan sebagainya
sehingga prinsip ekonomi benar-benar dijadikan pedoman dalam setiap
tindakannya.
Prinsip
ekonomi dapat kita bagi menjadi tiga jenis, yaitu (disertai pengertian dan arti
definisi masing-masing prinsip).
a.
Prinsip Produsen
Prinsip
ekonomi produsen adalah menentukan bahan baku, alat produksi serta biaya-biaya
produksi yang ditekan serendah mungkin dengan menghasilkan produk yang
berkualitas baik.
b.
Prinsip Penjual/Pedagang/ Peritel
Prinsip
ekonomi penjual adalah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi selera pembeli
dengan berbagai macam iklan, promosi, reward/hadiah, dan lain-lain untuk meraup
banyak keuntungan dari kegiatan tersebut.
c.
Prinsip Pembeli/Konsumen
Prinsip
ekonomi pembeli adalah mendapatkan produk barang dan jasa yang baik dan mutu
terbaik dengan harga semurah mungkin serta jumlah uang
yang
terbatas.
Selain
prinsip ekonomi di atas, ada beberapa prinsip ekonomi lain yang
sifatnya
umum. Prinsip-prinsip ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Prinsip Efisiensi atau Ekonomis
Artinya
bagaimana memperoleh satu (unit) barang atau jasa dengan
menggunakan
atau mengeluarkan biaya paling rendah. Prinsip ini biasa
dipergunakan
dalam prosuksi atau mendapatkan suatu barang atau jasa.
Contohnya:
ibu-ibu yang pergi ke pasar sering hanya membeli lombok 1kg dilakukan dengan
cara mengitari pasar, mencari lombok yang paling baik dengan harga termurah.
Prinsip ini kadang diidentikkan dengan pernyataan “bagaimana mendapatkan barang
atau jasa sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya”.
Pernyataan ini sering diidentikkan dengan istilah ekonomis, padahal tidak benar
karena tidak rasional dan tidak realistis.
pernyataan
yang benar adalah pernyataan di atas, yaitu bagaimana mendapatkan satu unit
barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya serendah-rendahnya.
2.
Kekuatan ekonomi terletak pada kerja
Kerja
berkaitan dengan sumber daya manusia, oleh karena itu dikatakan
bahwa
kekuatan ekonomi sangat ditentukan oleh kinerja manusia, akal pikiran dan
ide-ide kreatif yang dilakukan manusia dalam kegiatan ekonomi.
Sumber
daya manusia atau tenaga kerja merupakan sumber daya yang
langka
dan mahal, oleh karena itu harus dilakukan pilihan terhadap barang-barang apa
yang harus mereka buat, berapa banyak tiap-tiap barang harus dihasilkan,
bagaimana dan untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi.
3.
Kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam serta beragam,
sedangkan
sumber daya sangat terbatas. Oleh karena itu manusia harus
melakukan
pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap hari, mulai bangun tidur
hingga tidur kembali, manusia melakukan pilihan atas apa yang dilakukannya.
4.
Jika melakukan pilihan diantara sejumlah kemungkinan alternatif, maka
manusia
harus bertindak rasional, yaitu dengan memilih alternatif yang biayanya minimal
tetapi mendapatkan keuntungan atau kepuasan maksimal atas biaya dikeluarkan.
2.
Motif Ekonomi
Sedangkan
motif ekonomi adalah setiap dorongan yang menyebabkan
manusia
melakukan tindakan ekonomi.
Motif
ekonomi yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi
adalah
sebagai berikut.
a.
Dorongan untuk Mencukupi Kebutuhan
Dorongan
ini merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Bila kebutuhan
minimum
telah terpenuhi selalu ada usaha untuk meningkatkan kemakmuran.
b.
Dorongan untuk Mendapatkan Keuntungan
Dorongan
ini juga merupakan hal yang wajar bagi seorang pengusaha,
mendapat
keuntungan untuk memperbesar usahanya.
c.
Dorongan untuk Mendapatkan Penghargaan
Dorongan
ini muncul setelah mencapai kemakmuran dan ingin memperoleh
pujian/
penghargaan dari pihak lain.
d.
Dorongan untuk Mendapatkan Kekuasaan
Dorongan
ini muncul karena ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi atau
monopoli.
e.
Dorongan Berbuat Sosial
Dorongan
ini muncul karena ingin berbuat sosial atau ingin membantu
sesama.
Produsen
adalah kelompok atau orang yang berperan mengabungkan
berbagai
sumberdaya, baik sumberdaya produksi maupun sumberdaya alam
juga
sumberdaya manusia, untuk menghasilkan suatu barang ataupun jasa.
Contoh:
Pabrik baterai yang memproduksi batu baterai, pabrik rokok yang
memproduksi
rokok.
Sedangkan
konsumen adalah perusahaan atau perseorangan yang
melakukan
kegiatan konsumsi yaitu suatu aktifitas memakai atau menggunakan
suatu
produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh para produsen. Contoh:
Pergi
ke dokter umum ketika kita sakit.
Keinginan
manusia untuk mencapai kemakmuran adalah idaman bagi setiap orang. Tetapi walau
bagaimanapun hal ini tidak akan tercapai seluruhnya sebab keinginan manusia itu
tidak ada batasnya. Dorongan untuk makmur dipengaruhi oleh kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, sehingga kemakmuran bagi setiap orang
itu berbeda-beda.
D.
KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan
manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas jumlahnya dan akan terus
bertambah sesuai dengan peradaban atau kebudayaan. Keanekaragaman kebutuhan
manusia itu disebabkan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan,
tingkat pendidikan. Sehingga perbedaan tingkat kebutuhan dapat disebabkan oleh
:
a)
Status Sosial
b)
Tingkat Pendidikan
c)
Kemajuan Kebudayaan
Dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan manusia merupakan segala sesuatu keinginan yang
dirasa perlu untuk dipenuhi manusia, dan tindakan ekonomi merupakan tindakan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan jalan bekerja.
1.
Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan
ialah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk
tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya, sedangkan kebutuhan ekonomi ialah
kebutuhan akan barang-barang kebutuhan hidup yang dapat dinilai dengan uang
(harga).
a.
Sifat-sifat kebutuhan ekonomi antara lain :
1)
Kebutuhan setiap orang berbeda tergantung kepada golongan, suku, agama atau
kelompok masyarakat.
2)
Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda.
3)
Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.
4)
Kebutuhan akan saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan
b.Menurut
kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas:
1)
Kebutuhan Primer atau kebutuhan utama
2)
Kebutuhan Sekunder atau kebutuhan tambahan
3)
Kebutuhan Tersier atau kebutuhan mewah
c.Kebutuhan
manusia menurut sifatnya terbagi menjadi :
1.
Kebutuhan Jasmani atau kebutuhan lahir yang pemenuhannya ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada badan atau jasmani dan bersifat materi seperti
makanan, pakaian, kendaraan dll.
2.
Kebutuhan Rohani atau kebutuhan batin yang pemenuhannya untuk kepuasan batiniah
yang bersifat material seperti pendidikan, agama dll.
Maslow
merumuskan kebutuhan manusia terdiri dari 2 jenis yang berjenjang, yang dinamakan
dengan “Hirarki Kebutuhan” dan dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Kebutuhan Fisiologi/fisik
Merupakan
kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan merupakan kebutuhan yang
berada pada level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia. Contohnya
kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks dan sejenisnya.
2.
Kebutuhan Psikologi
a.
Kebutuhan rasa aman
Disebut
juga dengan “safety needs”. Rasa aman dalam bentuk lingkungan psikologis yaitu
terbebas dari gangguan dan ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu
ketenangan hidup seseorang.
b.
Kebutuhan akan Rasa Cinta dan memiliki atau kebutuhan social
Disebut
juga dengan “love and belongingnext needs”. Pemenuhan kebutuhan ini cenderung
pada terciptanya hubungan social yang harmonis dan kepemilikan.
c.
Kebutuhan Harga diri
Disebut
juga dengan “self esteem needs”. Setiap manusia membutuhkan pengakuan secara
layak atas keberadaannya bagi orang lain. Hak dan martabatnya sebagai manusia
tidak dilecehkan oleh orang lain, bilamana terjadi pelecehan harga diri maka
setiap orang akan marah atau tersinggung.
d.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Disebut
juga “self actualization needs”. Setiap orang memiliki potensi dan itu perlu
pengembangan dan pengaktualisasian. Orang akan menjadi puas dan bahagia
bilamana dapat mewujudkan peran dan tanggungjawab dengan baik.
Menurut
Jumbur dan Moh. Surya (1975) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
2.
Kebutuhan untuk memperoleh harga diri
3.
Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi
4.
Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain
5.
Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri
6.
Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
7.
Kebutuhan untuk dikenal orang lain
8.
Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain
9.
Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya. (Tim Pembina mata kuliah PPD,
UNP, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar