UPACARA-UPACARA
ADAT DI RIAU
1. UPACARA
ADAT BATOBO
- Batobo adalah Sebutan untuk kegiatan bergotong royong dalam mengerjakan sawah, ladang, dan sebagainya. yang biasa diilakukan oleh suku ocu (Bangkinang).batobo dilakukan untuk meringankan pekerjaan pertanian seseorang, dengan demikian akan lebih cepat selesai dan lebih mudah. Batobo di dirikan dalam sebuah kelompok, yang mempunyai seorang ketua untuk mengatur jadwal kerja setiap anggota. Kebanyakan kelompok batobo melakukan kegiatan secara bergiliran untuk setiap anggota kelompok batobo.
Uniknya
untuk menyemangati dalam bekerja, kelompok Batobo sering mengadakan acara
Mangonji
Tidak hanya itu, Batobo juga sering di iringi dengan rarak godang. Rarak godang ini adalah semacam permainan alat musik tradisional, seperti Talempong, Gong, Gendang, dll. yang melantunkan instrumen-instrumen lagu-lagu daerah yang sudah sejak lama di kenal di masyarakat.
2. UPACARA ADAT
MENYEMAH LAUT
Upacara Menyemah Laut,
adalah upacara untuk melestarikan laut dan isinya, agar mendatangkan manfaat
bagi manusia.
3.
UPACARA
ADAT MENUMBAI
Upacara Menumbai, adalah upacara untuk mengambil madu
lebah di pohon Sialang.
Keberadaan hutan alam bagi masyarakat Petalangan Pangkalan
Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, sangat penting. Sebagian besar dari
mereka menggantungkan hidup pada hasil hutan, mulai dari berburu, menangkap
ikan, hingga menumbai. Menumbai adalah upacara adat untuk mengambil madu lebah
di pohon sialang. Pohon Sialang yaitu pohon tinggi besar dan tempat yang
disenangi lebah hutan untuk bersarang. Jenis pohon Sialang disana ada tiga
jenis, Sulur Batang, Rumah Keluang dan Cempedak Air.
Menumbai hanya dapat dilakukan dua hingga tiga kali dalam
setahun. Prosesnya pun dengan ritual dan dikerjakan menggunakan peralatan
tradisional. Di antaranya Tunam, terbuat dari sabut kelapa lalu dibungkus
dengan kayu yang sudah kering. Gunanya untuk menguak lebah dari sarang lalu
mengikuti bara api jatuh kebawah. Selain itu api Tunam juga berfungsi untuk
mengusir binatang berbisa di atas pohon Sialang. Timbo, yakni berfungsi untuk
menampung dan menurunkan madu lebah dengan dari pohon Sialang. Biasanya Timbo
terbuat dari kulit kayu ataupun rotan. Untuk memanjat pohon sialang digunakan
Semangkat. Semangkat semacam sigai atau anak tangga. Terbuat dari kayu-kayu
kecil lalu diikat pada pohon Sialang tersebut.
Kegiatan menumbai dipimpin oleh orang yang dituakan, disebut
dengan Juragan Tuo (juru panjat). Juragan Tuo dibantu oleh beberapa juru panjat
lainnya yang disebut juragan mudo. Tugasnya membantu juragan tuo pada saat
menyapu lebah, dan di bawah dibantu pula beberapa orang sebagai pengumpul timbo
yang sudah berisi madu.
Upacara menumbai ini dilakukan pada malam hari di saat bulan
gelap. Masyarakat Petalangan percaya bahwa di pohon Sialang selalu dihuni oleh
makhluk halus. Maka untuk setiap tahapan memanjat selalu diiringi dengan
mantera atau disebut nyanyian panjang. Selain fungsinya untuk melindungi diri
dari hal-hal gaib, nyanyian panjang juga berarti memberi saran kepada
lebah-lebah agar tertidur pulas sehingga tidak ada halangan untuk sampai ke
dahan.
4.
UPACARA ADAT BELIAN
Upacara Belian, adalah pengobatan tradisional.
Upacara
adat belian adalah upacara tolak bala yang umumnya ditujukan untuk empat hal,
yaitu untuk mengobati orang sakit, membantu orang hamil yang dikhawatirkan
sulit melahirkan, untuk mengobati kemantan, dan untuk menolak wabah penyakit.
1.
Asal-usul
Suku
Petalangan adalah salah satu suku terbesar di Riau (Koentjaraningrat, 1970;
Muchtar Luthfi ed, 1975). Suku ini memiliki kebudayaan yang unik, salah satunya
adalah upacara adat belian. Upacara ini memiliki banyak tujuan seperti menolak
bala, menyembuhkan penyakit, dan mengobati orang yang sulit melahirkan. Di
beberapa desa di Riau, orang-orangtua masih menjalankan upacara ini, meskipun
sudah ada sistem penyembuhan modern. Hal ini merupakan salah bukti kesetiaan
mereka akan tradisi leluhur.
Dalam
sejarah masyarakat Melayu Riau, Suku Petalangan dikenal sebagai suku yang
memiliki banyak adat istiadat. Contohnya adalah upacara belian yang sampai
sekarang masih tetap dilestarikan. Upacara ini merupakan ajaran leluhur agar
manusia menjaga keseimbangan hidup dengan alam dan makhluk yang terlihat maupun
tidak. Upacara ini juga bertujuan agar manusia bersyukur kepada Tuhan atas
kesehatan mereka (Nizamil Jamil, dkk, 1987/1988; Budisantoso, 1986).
Belian
menurut bahasa orang Petalangan diambil dari beberapa arti. Menurut mereka,
belian adalah nama kayu yang keras dan tahan lama. Kayu belian ini pada masa
lalu biasa digunakan untuk bahan membuat ketobung, yakni gendang untuk
mengiringi upacara adat. Kayu ini juga baik untuk bahan membuat bangunan rumah.
Menurut kemantan (orang yang dapat berkomunikasi dengan makhluk gaib), kayu
belian disebut juga dengan kayu putih sangko bulan yang berarti kayu tempat
tinggal jin yang baik (Nizamil Jamil, dkk, 1987/1988).
Kata
belian juga dipercaya berasal dari kata bolian yang berarti persembahan. Belian
juga dianggap berasal dari kata belian yang berarti budak atau hamba sahaya.
Dari arti-arti tersebut, secara umum, upacara belian dapat diartikan sebagai
upacara persembahan kepada Tuhan agar diselamatkan dari marabahaya dan
mengharap kesembuhan serta perlindungan dari beragam penyakit dan gangguan
makhluk gaib yang jahat (Nizamil Jamil, dkk, 1987/1988).
Berdasarkan
arti di atas, upacara belian pada umumnya ditujukan untuk empat hal, yaitu
untuk mengobati orang sakit, membantu orang hamil yang dikhawatirkan sulit
melahirkan, untuk mengobati kemantan, dan untuk menolak wabah penyakit.
Meskipun demikian, upacara belian biasanya digelar terpisah berdasarkan salah
satu dari tujuan di atas (Tenas Effendy, 1980).
Upacara
adat belian terdiri dari dua macam, yaitu belian kocik (kecil) atau biaso
(biasa) dan belian bose (besar) atau polas (khusus). Belian biaso adalah
upacara yang digelar untuk orang hamil yang dikhawatirkan sulit melahirkan.
Selain itu, juga untuk orang yang terkena wabah penyakit atau mendapat gangguan
binatang buas. Namun, jika upacara belian biaso tidak mampu menyembuhkan
penyakit tersebut, barulah diadakan belian bose atau polas (Nizamil Jamil, dkk,
1987/1988). Dengan kata lain, belian biaso dan polas intinya adalah sama, hanya
waktu digelarnya saja yang berbeda.
2.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Upacara
adat belian digelar pada malam hari. Malam dianggap waktu yang tepat untuk
bedoa dan memohon kepada Tuhan. Selain itu, pada malam hari biasanya seluruh
warga suku dapat berkumpul bersama karena jika siang hari mereka bekerja di
hutan.
Upacara
ini biasanya digelar di rumah orang yang sakit atau di rumah adat yang besar.
Selain itu, pemangku adat dibantu oleh warga akan membuat rumah-rumah kecil di
depan rumah tempat upacara sebagai salah satu syarat upacara.
3.
Pemimpin dan Peserta Upacara
Upacara
adat belian dipimpin oleh kemantan atau mantan (orang yang ahli mengobati
penyakit). Selain karena ahli, seorang kemantan dipilih karena ia dianggap
dapat menjalin komunikasi dengan makhluk gaib. Selama upacara berlangsung,
Kemantan akan berhubungan dengan makhluk gaib yang baik dan meminta mereka ikut
hadir untuk membantu menyembuhkan penyakit pasien.
Upacara
belian biasanya dihadiri oleh seluruh anggota suku atau oleh keluarga yang
sakit dan sanak kerabat mereka. Meskipun demikian, upacara adat belian
melibatkan warga suku secara keseluruhan karena upacara ini adalah upacara
kolektif (bersama).
4. Peralatan dan Bahan
Upacara
adat belian memerlukan beragam alat dan bahan, antara lain:
- Puan, rangkaian daun kelapa muda (janur) yang dihiasi bunga-bungaan;
- Dame (damar), obor yang terbuat dari damar yang ditumbuk halus;
- Dian, lilin besar yang dibuat dari sarang lebah yang diberi sumbu kain pintal dan dilekatkan pada tempurung kelapa;
- Gonto, genta dari kuningan;
- Pending, kepala ikat pinggang kemantan dari perak atau kuningan;
- Kain kesumbo, kain warna merah untuk tudung kemantan;
- Destar atau tanjak, ikat kepala kemantan;
- Mangkuk putih, tempat meracik limau dan cincin tanda orang minta obat;
- Cincin perak milik orang yang sakit;
- Padi;
- Mayang, daun kepau (sejenis palem);
- Kayu gaharu untuk dibakar;
- Pisau kecil;
- Ketitipan, berbagai jenis jamur dari pucuk daun kepau;
- Jeruk limau;
- Sanding dan lancang, sejenis perahu yang terbuat dari pelepah kelubi (pohon asam paya);
- Balai pelesungan, rumah-rumahan tidak beratap dari pelepah kelubi;
- Bokal, sesaji yang dibungkus daun pisang;
- Mondung (ayam);
- Hidangan yang terdiri dari nasi kunyit, panggang ayam, telur rebus, gulai ayam, dan daging hewan lain;
- Balai induk, bangunan khusus yang dibuat di depan rumah tempat upacara digelar;
- Tikar pandan putih.
Seluruh
perlengkapan dan bahan di atas disiapkan oleh dua orang khusus yang disebut tuo
longkap dan pebayu. Selain betugas untuk hal itu, pebayu juga bertugas
memeriksa semua perlengkapan dan bahan-bahan. Jika belum lengkap, maka pebayu
harus mencari kelengkapannya sebelum upacara dimulai. Penyiapan segala
perlengkapan dan bahan-bahan upacara juga akan dibantu oleh warga suku dan anak
iyang, yaitu orang yang pernah minta tolong kepada kemantan, baik untuk berobat
maupun keperluan lainnya.
Jika
dalam keadaan darurat, perlengkapan dan bahan-bahan di atas diperbolehkan
dibuat secara sederhana. Keadaan darurat itu antara lain seperti banyak orang
yang sakit atau serangan binatang yang mengganas sehingga tidak ada orang yang
berani ke hutan mencari pelengkapan.
5. UPACARA
ADAT BALIMAU
Balimau Kasai adalah sebuah
upacara tradisional
yang istimewa bagi masyarakat Kampar di Provinsi Riau untuk menyambut bulan
suci Ramadan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan
puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan
kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan
pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang
dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa
digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.
Sedangkan kasai adalah wangi-
wangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut
ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam
kepala, sebelum memasuki bulan puasa.
Sebenarnya upacara bersih diri
atau mandi menjelang masuk bulan Ramadan tidak hanya dimiliki masyarakat Kampar
saja. Kalau di Kampar upacara ini sering dikenal dengan nama Balimau Kasai,
maka di Kota Pelalawan lebih dikenal dengan nama Balimau Kasai Potang Mamogang.
Di Sumatera Barat juga dikenal istilah yang hampir mirip, yakni Mandi Balimau.
Khusus untuk Kota Pelalawan, tambahan kata potang mamogong mempunyai arti
menjelang petang karena menunjuk waktu pelaksanaan acara tersebut.
Tradisi Balimau Kasai di Kampar,
konon telah berlangsung berabad- abad lamanya sejak daerah ini masih di bawah
kekuasaan kerajaan. Upacara untuk menyambut kedatangan bulan Ramadan ini
dipercayai bermula dari kebiasaan Raja Pelalawan. Namun ada juga anggapan lain
yang mengatakan bahwa upacara tradisional ini berasal dari Sumatera Barat. Bagi
masyarakat Kampar sendiri upacara Balimau Kasai dianggap sebagai tradisi
campuran Hindu- Islam yang telah ada sejak Kerajaan Muara Takus berkuasa.
Keistimewaan Balimau Kasai
merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral yang khas. Wisatawan yang
mengikuti acara ini bisa menyaksikan masyarakat Kampar dan sekitarnya
berbondong-bondong menuju pinggir sungai (Sungai Kampar)
untuk melakukan ritual mandi bersama. Sebelum masyarakat menceburkan diri ke
sungai, ritual mandi ini dimulai dengan makan bersama yang oleh masyarakat
sering disebut makan majamba.
JUAL OBAT ABORSI CYTOTEC ASLI 085800007471-PIN.D0D59AC9.
BalasHapusJUAL OBAT ABORSI CYTOTEC AMPUH.
JUAL OBAT ABORSI CYTOTEC MANJUR.
JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN CYTOTEC.
JUAL OBAT CYTOTEC PELANCAR HAID
JUAL OBAT PELUNTUR JANIN CYTOTEC.
JUAL OBAT ABORSI CYTOTEC MUJARAP.
JUAL OBAT ABORSI CYTOTEC PATEN.
JUAL OBAT ABORSI MANJUR.
JUAL OBAT ABORSI PENGGUGUR KANDUNGAN.
JUAL OBAT ABORSI PELANCAR HAID.
JUAL OBAT ABORSI PELUNTUR JANIN.
JUAL OBAT ABORSI MUNJARAP.
JUAL OBAT ABORSI PATEN.
JUAL OBAT TELAT BULAN ASLI.
JUAL OBAT ABORSI AMPUH.
JUAL OBAT ABORSI ASLI.
JUAL OBAT ABORSI MANJUR.
JUAL OBAT ABORSI BERGARANSI.
JUAL OBAT ABORSI TERPERCAYA.
JUAL OBAT ABORSI TERMURAH.
CARA CEPAT DAN TEPAT UNTUK MENGATASI MASALAH ANDA.
KLIK DI SINI..!!!