BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan alam. Sebuah
sungai yang mengalir dan bersih merupakan suatu ekosistem. Didalamnya hidup
berbagai organisme, misalnya tanaman air, ikan, udang, ganggang dan organisme
lainnya. Semua organisme tersebut saling berinteraksi dan saling membutuhkan
antara satu dengan yang lain. Begitu juga manusia turut memanfaatkan
komponen-komponen biotik maupun abiotik disungai tersebut. Dan air menjadi
kebutuhan pokok yang dimanfaatkan oleh manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi,
daerah tesebut menjadi suatu pemukiman padat penduduk. Banyak manusia yang
tidak peduli akan lingkungannya. Mereka membuang sampah atau limbah rumah
tangga ke sungai. Pabrik-pabrik membuang limbah ke sungai. Sungai yang awalnya
bersih menjadi kotor dan penuh bahan-bahan yang beracun. Hal ini mengakibatkan
pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia terutama pada
kesehatan.
Masyarakat seharusnya lebih memperhatikan keadaan lingkungan
disekitarnya. Karena sebagai makhluk sosial harus bisa bertindak sebelum
terjadi hal yang tidak diinginkan. Agar kelestarian alam tetap terjaga dan
lingkungan tidak tercemar serta nyaman untuk ditempat tinggali oleh masyarakat
penduduk, maka perlu sekali dilakukan sebuah tindakan atau upaya-upaya
mengatasi pencemaran lingkungan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Masalah
yang dihadapi oleh masyarakat adalah kurangnya pemahaman mengenai lingkungan,
jenis pencemaran lingkungan, dan penyebab terjadinya pencemaran serta upaya apa
yang harus dilakukan untuk dapat mengatasi permasalahan pencemaran yang terjadi
di sekitar lingkungan tersebut.
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan yang ingin dicapai adalah agar dapat mengetahui apa itu pencemaran
lingkungan, jenis-jenis pencemaran yang ada disekitar, serta cara atau upaya
yang dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran lingkungan yang terjadi
dimana-mana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2,
yaitu :
·
Lingkungan abiotik : suhu, udara,
cahaya atmosfer, air, tanah, api
·
Lingkungan biotik : makhluk-makhluk
hidup diluar lingkungan abiotik
Faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan selain
berinteraksi dengan organisme, juga berinteraksi sesame faktor tersebut,
sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain
dari lingkungan itu.
Pencemaran adalah masuknya suatu komponen kedalam suatu
lingkungan dengan kadar yang melebihi batas normal.
Masuknya suatu komponen ketempat yang tidak semestinya, atau
masuknya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan
atauberubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan-bahan kedalam
lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Pencemaran
terjadi baik secara alami maupun akibat tindakan manusia. Pencemaran alami,
seperti meletusnya gunung berapi.
Perubahan lingkungan yang tercemar dapat dilihat dari udara,
daratan, dan air. Baik secara fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik,
misalnya panas dan radiasi. Secara kimia, contohnya limbah yang mengandung
logam merkuri (Hg), gas CO2, gas CFC dan pestisida. Secara biologi,
contohnya bakteri pada sampah dan kotoran.
B. Macam-macam pencemaran lingkungan
Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya,
macam bahan pencemar, dan tingkat pencemaran.
1.
Pencemaran lingkungan menurut tempat
terjadinya
a.
Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuk dan
tercampurnya unsur-unsurberbahaya kedalam atmosfer yang akan mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia dan secara
umum menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dapat terjadi
dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan, dan saat ini sudah
menjadi gejala global. Penyebab terjadinya pencemaran udara terbagi menjadi
dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran hutan, debu) dan manusia (hasil
pembakaran bahan bakar fosil pembakaran bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari
kegiatan industri).
Dampak pencemaran udara dapat
berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro. Pencemaran udara berdampak pada
kesehatan manusia, seperti udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika
dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan dan kematian. Dampak pencemaran
udara berskala makro, misal fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan
dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Pencemaran udara diakibatkan oleh
gas yang dikeluarkan oleh industry, kendaraan bermotor, dan kegiatan rumah
tangga. Gas-gas tersebut berupa gas hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu
bara) dan penggunaan gas berbahaya, seperti gas CFC (klorofluokarbon).
·
Gas hasil pembakaran
Hasil pembakaran fosil (minyak bumi,
batu bara) berupa gas buangan dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan
belerang oksida (SO, SO2). CO2 dikeluarkan oleh pabrik,
mesin, mobil, sepeda motor, kompor minyak, pesawat terbang dan pembakaran kayu.
Semakin besarnya populasi manusia dan semakin meningkatnya kesejahteraan, akan
meningkatkan proses pembakaran yang mengakibatkan gas buangan CO2
semakin besar. Jika dibandingkan wilayah perkotaan dan pedesaan, pencemaran
udara di perkotaan dan daerah industri lebih tinggi daripada di pedesaan.
Semakin meningkatnya CO2
di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan gejala
peningkatan suhu bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon
dioksida) di atmosfer. Disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan
fenomena yang terjadi dirumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari
dapat dengan mudah masuk kedalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan
oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali kearah kaca yang sinar
pantulnya tidak dapat keluar sehingga rumah kaca menjadi panas.
Panas matahari yang mencapai
permukaan bumi dipantulkan ke angkasa. Namun, karena bumi diselubungi gas
pencemar, panas tersebut dipantulkan kembali ke bumi, sehingga suhu bumi
meningkat. Peningkatan suhu bumi dikenal dengan istilah pemanasan global.
Dampak dari peningkatan suhu bumi
adalah terjadi perubahan iklim dan mencairnya gunung es di kutub utara dan
selatan. Hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga
menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan di
daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca akan menimbulkan
perubahan iklim, seperti kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai
tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan,
perikanan, dan kehidupan manusia.
1.
Penanggulangan pencemaran udara
ditingkat rumah tangga, yaitu :
Ø Tidak
membakar sampak di pekarangan
Ø Segera
mematikan kompor atau kayu bakar jika proses memasak selesai
Ø Tidak
menggunakan lemari es yang memkai CFC
Ø Tidak
merokok di dalam ruangan
Ø Menanam
tanaman hias dipekarangan atau di pot
2.
Penanggulangan pencemaran udara
tingkat wilayah, yaitu :
Ø Ikut
berpartisipasi dalam gerakan penghijauan
Ø Ikut
memelihara atau tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
Ø Tidak
melakukan penebangan hutan, pohan dan tumbuhan liar secara sembarangan
3.
Penanggulangan pencemaran di tingkat
nasional.
Upaya
penanggulangan ini berupa kebijakan pemerintah, yaitu :
Ø Larangan
beredarnya insektisida berbahaya seperti seperti dikloro-difenil-trikloroetana (DDT)
Ø Keharusan
membuat cerobong asap bagi industry dan pabrik
Ø Mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan
listrik tenaga air, surya, atau angin
Ø Membatasi
beroperasinya kendaraan bermotor dan mesin pembakar yang sudah tua dengan
penertiban uji emisi
Ø Larangan
penggunaan gas CFC
Ø Pengaturan
lokasi industry yang jauh dari wilayah pemukiman
b. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah masuknya
polutan (bahan pencemar) berupa bahan cair, atau padat ke suatu areal tanah.
Bahn cair atau padat tersebut seperti limbah rumah tangga, pertambangan
(industri), dan kegiatan pertanian (penggunaan pestisida yang berlebihan
terhadap tanah).pencemaran dapat terjadi apabila ada bahan-bahan asing baik
organic maupun anorganik berada dipermukaan tanah dan menyebabkan tanah
menjadirusak atau tidak dapat lagimenjadi daya dukung bagi kehidupan manusia.
Dalam keadaan normal tanah dapat memberikan daya dukungbagi manusia, baik untuk
keperluan pertanian, peternakan, kehutanan maupun untuk pemukiman.
Ø Limbah
rumah tangga
Salah satu limbah rumah tangga
adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan
besar dalam pencemaran tanah. Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan
menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran oleh bakteri dan polutan
lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun
kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisik, missal berbau,
berwarna, berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak. Bebrapa jenis sampah,
seperti plastik, dan logam yang merupakan sampah anorganik, sulit terurai
sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.
Ø Limbah
pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia
pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas
tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah
menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat
dilakukan penyemprotan. Sisa-sia penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air
hujan da akhirnya mengendap di tanah.
Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan
dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini
membahayakan kehidupan organism tanah. Tanah yang tercemar pupuk buatan,
pestisida, herbisida dapat encemari sungai karena zat-zat tersebut terbawa air
hujan atau erosi.
Ø Limbah
pertambangan
Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan
pencemaran tanah. Penambangan emas merupakan salah satu kegiatan penambangan
yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah.
Pada penambangan emas, polusi tanah
terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari
bijihnya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat
mematikan tumbuhan, organism tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.
c.
Pencemaran air
Pencemaran air adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen lain ke dalam ai atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang
atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran
di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber
pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan
minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
·
Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran
memberikan andil yang cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama
didaerah perkotaan.
Sungai yang tercemar
kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus dapat menimbulkan
penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber
kehidupan sehari-hari, sampah dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk proses
penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam iar dapat berkurang. Jika kadar
oksigen suatu perairan turun sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut
rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan.
·
Limbah industri
Limbah industri yang mempercemarkan
air dapat berupa polutan sampah dan kotoran. Polutan tersebut berasal dari
pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas antara
lain berasal dari air pendingin industri.
Sebagian besar industri membuang limbah
cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan
pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri
harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke sungaisisa olahan limbah
biasanya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg),
timbale (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan
tersebut dapat membahayakan kehidupan organism perairan, missal ikan.jika ikan
yang tercemar tersebut dikonsomsi manusia, akan membahayakan kesehatan manusia
sendiri.
·
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan
pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan
herbisida. Pencemaran pupuk tersebut dapat meracuni organism air, seperti plankton,
ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan juga manusia yang menggunakan air
tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Masuknya pupuk pertanian, sampah,
dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya
zat-zat hara di perairan.peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan
ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati
membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini mengakibatkan
kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
·
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama
disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal
tanker yang mengangkut minyak. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, di
antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada burung dan insang
ikan dapat mengakbatkan kematian hewan-hewan tersebut.
d. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh
kebisingan suara mesin pabrik, mesin kendaraa bermotor, dan mesin pesawat.
Orang yangterus-menerus berada ditempat bising akan mengalami gangguan
kesehatan , misalnya pendengaran berkurang, jantung berdebar-debar, sulit
tidur, pusing, dan mudah marah.
Parameter
pencemaran lingkungan
Untuk mengetahui
suatu lingkungan telah tercemar dan berapa besar tingakat pencemaran yang
terjadi, dapat digunakan beberapa parameter. Parameter yang merupakan indicator
terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a.
Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, derajat keasaman,
alkanilitas, dan kadar logam-logam berat.
b. Parameter biokimia
Salah satu parameter biokimia adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand). BOD adalah
kadar oksigen terlarut yang hilang dari sampel air pada waktu dan suhu tertentu,
melalui penguraian bahan organic oleh mokroorganisme.
Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang
telah diketahui kadar oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigen diukur
lagi.
c.
Parameter fisik
Parameter fisik meliputi suhu,
warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radio aktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme,
misalnya bakteri virus, bentos, dan plankton.
C. Penyebab pencemaran lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang
terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan
sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat
baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang
telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan
pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar
kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia
membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi
kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat
seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan
semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah
parah.
Sebab
Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
· Erosi dan
curah hujan yang tinggi.
· Sampah
buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
· Zat kimia
dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah
satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan
zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir
dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT
tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di
sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran
rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT.
Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh
DDT termasuk pada manusia.
DDT
yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga
mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat
adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang
disebabkan oleh penggunaan DDT.
a.
Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b.
Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
c.
Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
D. Sumber Pencemar
Pencemaran dapat dicegah dengan terlebih dahulu mengetahui
sumber pencemarnya. Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara,
air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari
kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula
berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan
domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD,
COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik,
dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama
berupa nitrat dan fosfat.
E.-Dampak pencemaran lingkungan
Punahnya Spesies
Bahan pencemar sangat berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat.
Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, dan ada pula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada
batasnya. Bila batas tersebut terlampui, maka hewan tersebut akan mati.
Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida
dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan
berkembang tanpa kendali.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat
mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem. Rantai makanan,
jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan
lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida
dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan
asam.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan,
dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia,
ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan
saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya.
F. SOLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN
1.
Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari
pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber
pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi
jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
2. Diadakan
penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara
untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang
berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian,
tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau
melepaskan O2 ke atmosfer.
3.
Penggunaan pupuk dan obat pembasmi
hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat
meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran
jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak
negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat
anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan
menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan
musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis
merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan
ekosistem pertanian.
4.
Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di
atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu lingkungan abiotik
(suhu, udara, cahaya atmosfer, air, tanah, api), dan lingkunan biotik
(makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik). Pencemaran dapat dibedakan
berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar, dan tingkat pencemaran.
Berbagai parameter limbah digunakan untuk mengetahui tingkat limbah yang ada di
lingkungan. Penyebab pencemaran lingkungan tiada lain karena akibat ulah tangan
manusia itu sendiri, dan upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Membuang
sampah pada tempatnya, Penanggulangan limbah industri, Penanggulangan
pencemaran udara, Diadakan penghijauan di kota-kota besar, Penggunaan pupuk dan
obat pembasmi hama tanaman yang sesuai, dan Pengurangan pemakaian CFC. Apabila
hal ini dapat diterapkan maka alhasil lingkungan akan terjaga kelestariannya
dan tidak tercemar oleh pencemaran lingkungan.
B.
SARAN
· Sebagai makhluk sosial hendaknya
selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang.
· Perlu adanya penelitian secara
ilmiah terhadap lingkungan sehingga problem-problem lingkungan dapat
ditanggulangi dengan cepat.
· Ada kerjasama yang baik dari semua
pihak dalam rangka mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan
atau kemusnahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar